Part 10

2 1 0
                                    

Sea sangat asyik membaca buku-buku yang baru saja dipinjamnya dari perpustakaan, ia membaca beberapa referensi untuk lomba essaynya yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan.
“Halo, boleh saya duduk?”
“Iya, boleh.”
“Kamu Sea peserta lomba essay, kan?”
“Iya, betul.”
“Saya disuruh Pak Adi buat kasih foto copy-an ini ke kamu. Oh iya, ini ada minum juga buat kamu. Ya cuma air mineral, sih. Tapi barang kali kamu haus.”
“Terima kasih, Kak.”
Lelaki itu hanya membalas dengan senyum tipis yang terbentuk disudut kiri bibirnya, kemudian tanpa berkata apa-apa lagi ia pergi meninggalkan Sea. Sea kini sedang senyum-senyum menatap air mineral itu.
“Pokoknya sekarang gue harus cari Tata!”
Sea segera pergi mencari Tata, jika bukan ingin pamer maka apa lagi yang akan dilakukannya?
“TATA!!!”
“Sea, gue ini nggak budek. Tanpa lo teriak juga gue bisa dengar kok.”
“Iya deh, sorry-sorry.”
“Lagian lo kenapa, sih? Seneng banget kayaknya.”
Sea senyum sembari menunjukkan sebotol air mineral yang baru saja diterimanya.
“Ha? Air mineral? Cuma gara-gara air mineral doang lo sampai teriak-teriak gitu ke gue?”
“Eits, jangan salah dulu. Ini bukan air mineral biasa.”
“Paling juga lo beli tempat Mang Ujang, kan?”
“Nggak.”
“Terus?”
“Dariiiii, Kak Leo.”
“Oh Kak Leo? Hah anj*r, lo nggak mimpi kan?”
“Ta, ini buktinya. Dia ngasih gue kertas foto copy sama air mineral ini.”
“Nggak usah gr, Se. Mana tau dia cuma kasihan aja liat lo kepanasan.”
“Kasihan berarti perduli, kan?”
“Iya-iya serah lo deh. Udah ya gue mau ke kantin. Bye.”
“Eh, gue ikut.”

SEA AND LION (COMPLETE)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang