Tibalah saatnya Sea untuk berpisah dengan papanya. Tentu ia tidak ingin melewatkan waktu terakhir bersama papanya. Ia mengantar papanya ke bandara bersama dengan mamanya dan juga Dimas.
“Udah siap semua, Pa?”
“Udah, nih. Tinggal nunggu Dimas aja. Jadi ikut kan dia?”
“Iya, Pa.”
Tak lama menunggu, datanglah Dimas.
“Nah itu Dimas, Pa.”
“Maaf telat, Om.”
“Iya nggak pa-pa. Sea panggil mama kamu.”
“OK, Pa.”
Mereka menikmati perjalanan ke bandara dengan saling berbagi kisah. Mulai dari papa dan mamanya yang menceritakan masa kecil Dimas dan Sea, sampai cerita bagaimana Dimas dan Tata bisa jadian.
Tanpa disadari, mereka telah sampai di bandara. Bandara terlihat sangat ramai karena dipenuhi dengan orang-orang yang ingin pergi atau pun kembali.
“Papa kerjanya hati-hati, ya? Sea pasti doain Papa terus.”
“Iya, sayang. Sea juga yang rajin belajarnya.”
“Pasti, Pa.”
“Dimas, Om titip tante sama Sea, ya?”
“Siap, Om.”
“Ma, Papa kerja dulu, ya?”
“Iya, Pa. Hati-hati.”
“Sea ingat pesan-pesan Papa kemarin, ya?”
“Iya, Pa. Papa kayak nggak balik aja lagi.”
“Siapa yang tahu, kan?”“Papa apaan, sih?”
Papanya hanya tersenyum, “Ya udah Papa kerja dulu, ya? Bye sayang.”
Setelah mengantarkan papanya, Sea pun pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEA AND LION (COMPLETE)✓
Roman pour AdolescentsSea merasa bahwa dirinya telah stuck dengan Leo. Tapi sampai detik ini pun ia tidak pernah tahu apa alasannya. Dia yakin bahwa suatu saat nanti Leo-lah rumahnya. Rumah di mana tempat ia meneduh, berkeluh kesah, mengukir kisah, dan tempat di mana ia...