Part 34

2 1 0
                                    

Besok adalah hari ulang tahun Sea, Sea tetap setia menunggu kepulangan papanya untuk menepati janjinya. Sea selalu menunggu papanya di taman samping rumah.

“Sayang, makan dulu, yuk?”

“Nggak, Ma. Sea mau nunggu papa dulu. Besok ulang tahun Sea, kira-kira papa bakal pulang nggak, Ma?”

“Sea, dengar Mama. Kita nggak bisa lihat masa depan, kita nggak bakal tahu ada apa dengan hari esok. Jangankan besok, satu jam ke depan aja kita nggak tahu bakalan terjadi apa. Di balik itu semua, Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang kita nggak pernah duga.”

“Termasuk kehilangan Kak Alex dan papa?”

“Sea, datang dan pergi dalam kehidupan itu bukan lagi rahasia alam. Setiap kali ada yang datang, pasti ada waktunya juga ia akan pergi. Setiap kali Tuhan ambil sesuatu dari kita, pasti akan Tuhan berikan gantinya. Sama dengan Dimas. Tuhan ambil Kak Alex, kemudianm enggantinya dengan Dimas.”

“Kalau kita minta ke Tuhan buat nggak ambil orang itu bisa gak, Ma?”

“Sea, jangan pernah melawan takdir. Udah sekarang kita masuk, kita makan dulu ya,
sayang?”

Setelah makan dengan mamahnya, Sea pergi mandi. Setelah mandi, ia hanya diam dan hanya merebahkan dirinya di atas kasur. Ia tidak ada menyentuh laptopnya, handphone-nya, mau pun earphone kesayangannya.

“Sea, sayang, Mama masuk, ya?”

“Iya, Ma. Nggak Sea kunci kok.”

“Nih ada paketan buat Sea. Mama mau belanja dulu ke supermarket. Sea mau ikut?”

“Nggak deh, Ma.”

Setelah mamanya pergi, ia membuka paketan itu, “Perasaan gue nggak ada pesan apa-apa.”

Sea membuka paketan itu, ternyata berisi bubur dan juga dua buah es krim. Surat itu berisi permintaan maaf Leo karena telah meninggalkan Sea di danau kemarin.
Setelah Sea membaca surat itu, handphone-nya bergetar.

“Halo? Sea?”

Sea hanya diam.

“Kok diam aja, sih? Masih marah, ya? Ya udah kalau nggak mau ngomong tapi teleponnya jangan dimatiin, ya? Dengarin saya ngomong. Sea, maaf banget kalo saya kemarin buat kamu nangis. Tapi saya sama sekali nggak bermaksud bikin kamu nangis. Mulai sekarang saya bakal jaga kamu terus. Sekarang kamu makan bubur sama es krimnya, saya cuma mau bilang itu. Saya matiin, ya, teleponnya? Love you.”

Love you too.”

Sea membalas ucapan Leo saat sambungan telepon keduanya telah terputus, ia tak berbicara sepatah kata pun saat teleponnya masih tersambung.

SEA AND LION (COMPLETE)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang