39. goodbye je

751 135 44
                                    

*************

Jevana sudah berada di depan ICU lantai 2 bersama om johan dan helena . Jevana mondar mandir seperti setrika an sambil mengigit jari jempolnya.

"Om gimana sih bisa kaya gini?! "
Wajah jevana terlihat sangat cemas.

"Ga tauu van, om aja dapet kabar dari mama mu. Mama mu ga bisa kesini, masih ada urusan katanya"
Jevana meremas rambutnya kesal.

"Ga, papa ga boleh ninggalin jevana"
Gumam jevana sambil menahan tangis.

Jujur saja, jevana hanya dekat dengan papanya. Selama di tinggal papanya keluar negeri, jevana hanya sibuk di depan laptop dan buku. Sementara mama nya hanya sibuk dengan perkerjaan tanpa memperdulikan keluarga.

Ya wajar saja jika jevana sangat terpukul mendengar kabar buruk tentang papanya.

Dokter keluar dari dalam ruang ICU dengan raut wajah datar. Jevana, helena dan johan langsung mendekat kearah dokter.

"Gi... Gimana dok keadaan papa saya?! Papa saya baik baik saja kan?!"
Raut wajah jevana terlihat sangat cemas

Dokter hanya diam dan menghela nafas berat.
"Maaf buk, pak. Kami sudah berusaha sebisa dan semaksimal mungkin, Nyawa pak askha tidak tertolong.

Jevana menggelengkan kepalanya tak percaya, air mata turun membasahi pipinya.
"Ngga, dokter pasti bohong kan! Dokter lakukan apapun agar papa saya bisa selamat dok! Masalah biaya bisa saya urus nanti! Yang penting papa saya selamat! "

"Maaf mbak, tapi kami tidak bisa melakukan apa apa lagi"
Dokter kembali masuk keruang ICU.

Jevana menangis histeris bahkan melebihi mama jason dan audrey.
"DOK! tolong dok ! Selamat kan papa saya !

Helena dan johan menahan tubuh jevana.
" Udah sabar ya van, cici turut berduka cita atas musibah yang menimpa kamu"

Jevana masih terus menangis tersedu sedu.
"Iya van, oom bakal kabarin keluarga yang lain dan ngurus pemakaman"

************

20:45

Audrey bersama lia, tanisa dan iqbal masih menunggu kabar dari dokter mengenai kondisi jason.

Anton dan farhan sudah pulang duluan sekitar jam 20:13. Sementara pak winata pulang duluan karna ada urusan dirumah pak fikri membahas masalah olimpiade minggu ini.

Mama jason menyender di bahu audrey, sementara audrey mengelus rambutnya pelan.
"Sabar ya ma, jason pasti sadar sebentar lagi"

Iqbal yang duduk di samping audrey membuka suara memecah kesunyian.
"Drey, lo udah makan? "
Audrey menggeleng pelan.

Tanisa ikut bersuara karna mengecek bekal di tas audrey masih penuh dan tidak berkurang sedikit pun.

"Drey bekal lo masih penuh? Lo ga
makan bekal yang dikasih ko bryan?"
Audrey hanya membalas dengan gelengan kepala.

Dikantin tadi audrey hanya membeli minuman dingin dan roti satu bungkus.

Bryan memang membawakan audrey bekal nasi, untuk jaga jaga jika perut adiknya lapar. Bryan sudah tau jika audrey akan lama dirumah sakit karna masalah ini.

YOU LOVE ME DREY? [THE END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang