0.0

2.3K 78 3
                                    

Elena's pov

"El, kau mengerti aku sedikit lah! Aku sedang sibuk dengan band ku! Kau tidak seharusnya menelfonku setiap saat, jika aku tidak pulang ya berarti aku sedang dirumah the boys. Jangan terlalu menekanku, jika begini ceritanya aku akan pindah" ucap Harry.

Harry Edward Styles, dia pacarku. Pemarah, dingin, cuek, keras kepala, egois dan banyak mengatur adalah sikapnya. Aku sudah tinggal bersamanya sejak 2 bulan yang lalu.

"Harry, aku hanya cemas. Aku membuatkanmu ikan kesukaanmu. Kau tenang ya, kita makan dulu" ucapku, "Tidak! Sebaiknya aku makan di Nandos saja bersama the boys. Aku sudah marah padamu tapi kau suguhkan aku makanan sampah" ucap Harry sambil membanting piring.

"God, Harry! Aku berusaha membeli semua perlengkapan memasak dengan uangku hasil jerih payah part-time ku di restoran tapi tetap saja kau tidak menghargaiku. Setidaknya cobalah sedikit, tapi kau menghancurkan semuanya!!" Pekikku sambil terisak, ia hanya meninggalkanku yang menangis sendirian di dapur sambil memunguti pecahan beling.

Harry pergi dengan mobilnya mungkin ke Nandos bersama Niall. Aku sudah tidak kuat akan Harry tapi aku mencintainya.

Setelah membersihkan pecahan beling aku menelfon Niall,

"Niall, apakah Harry bersamamu?"

"Dia tidak bersamaku, aku memang sedang bersama Zayn, Louis dan Liam tapi bukan Harry"

"Kau tidak berbohongkan Niall?"

"Aku bersumpah El, kau ada masalah lagi ya dengannya?"

"Sepertinya, terimakasih ya Niall"

"Welcome, Hun"

Aku pun mematikan telfon, kemudian aku duduk di teras aku menunggu Harry pulang. Sekarang sudah pukul 3 pagi Harry belum juga pulang, aku belum tidur selama 4 hari belakangan ini karena Harry tak kunjung pulang. Ia pulang tadi kemudian kami ribut.

Aku juga jarang makan sekarang, aku hanya ingin makan jika ada Harry disampingku.

Karena sudah terlalu pagi akupun masuk kedalam rumah ketika aku membuka pintu kemudian masuk semuanya pun menjadi gelap.

**

Aku berusaha membuka mataku sambil mengerang karena rasa sakit ini. Aku membuka mataku dan orang yang pertama aku lihat adalah Harry.

"Har? Kau darimana saja? Aku menunggumu sampai pagi. Aku belum makan dan tidur selama 4 hari aku merindukanmu" ucapku.

"Sudah kubilang tidak usah berlebihan! Kalau aku tidak pulang tidur ya tidur saja. Makan ya makan saja. Aku pergi ke Nandos bersama the boys" ucapnya.

"Kau serius Harry?" Tanyaku, "kau pikir aku berbohong?!" Bentaknya.

"Aku menelfon Niall, dia berkata dia dan the boys sedang dirumah Harry" ucapku pelan, "Jika kau mau pergi dengan orang lain tolong beritahu aku, aku cemas" ucapku.

"Terserah, aku ada urusan. Kau harus bedrest dirumah" ucap Harry kemudian ia meninggalkanku dan membanting pintu.

Yatuhan, kenapa kau membuatku mencintainya? Padahal ia sangat jahat padaku.

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang