Athena 37 - Pregnant?

22.4K 1K 43
                                    

"Bahkan dia sudah berani mendorong Fiona yang sedang mengandung, apa itu yang disebut perempuan baik?" Gumam Arvel.

"Kau mengatakan sesuatu?"

Arvel yang tersadar pun langsung menggeleng. "Tidak," ucap Arvel datar, kenapa ia malah terus memikirkan Athena?

"Kau tidak bisa menilai seseorang hanya dengan pertemuan pertama," jawab Zac yang membuat Arvel lagi-lagi tersinggung.

"Aku tau, tapi dari wajahnya saja sudah kelihatan kalau dia hanya seseorang yang berhati busuk," terang Arvel menekankan suaranya di akhir kalimat.

"Awalnya aku juga berpikiran seperti itu, tapi ternyata dugaan ku salah besar." Sebenarnya Zac juga baru kali ini percaya dengan seseorang yang baru dikenalnya. "Tapi entah kenapa aku malah tertarik untuk lebih mengenalnya semakin jauh." Ucapan Zac berhasil membuat Arvel mengepalkan tangannya.

"Kau bilang dia sudah punya suami, tapi kenapa kau malah tertarik padanya." Arvel memancing Zac untuk menceritakan semuanya.

"Iya, dia juga sudah punya anak. Tapi, dari yang aku lihat sepertinya suami Athena tidak menyukainya. Bahkan aku sempat berpikir untuk merebut Athena dari suaminya," terang Zac jujur membuat emosi Arvel tak tertahankan.

"Jangan pernah mendekatinya!" Tegas Arvel, Zac mengerutkan keningnya tak mengerti mengapa Arvel kelihatan begitu marah?

"Kau kenapa? Apa kau ada hubungan dengan Athena?" Arvel berusaha menahan emosinya agar tidak meledak.

"Aku suaminya!" Tegay Arvel lantang membuat pengunjung lainnya di restoran langsung menoleh kearah mereka.

•••••••

Athena menghela nafasnya lega, untung saja ia bisa kabur. Kalau tidak Zac akan menanyainya banyak hal. Athena sudah berada di tempat penitipan anak, ia akan menjemput Archio.

"Nona Athena," panggil seseorang yang menjaga tempat ini.

"Maddie, apakah Archio rewel tadi?"

Maddie menggeleng. "Tidak, putramu itu sangat penurut. Tapi jika sudah bermain air dia tidak akan pernah mau berhenti."

Athena tersenyum, memang Archio sangat suka bermain air. "Di mana dia?"

Maddie pun langsung membawa Archio. "Ini, lihatlah dia sangat nakal bukan? Saat bersamamu dia akan tersenyum seperti itu, tapi jika bersamaku dia malah mengompol."

Maddie dan Athena tertawa bersama.

"Kalau begitu aku pamit dulu, terimakasih sudah menjaga Archio."

Maddie tersenyum, "itu sudah menjadi tugasku Athena."

"Aku pulang dulu Maddie, hari sudah hampir petang."

Athena menelusuri jalanan yang tampak sedikit ramai, tujuannya sekarang adalah pulang. Lagipula Archio sepertinya sudah sangat mengantuk, jadi Athena harus pulang.

Tiba di rumah Athena langsung disambut oleh Emma. Athena pun menuju kamar dulu untuk menidurkan Archio. Tanpa Athena sadari Emma masuk kedalam kamarnya.

"Athena," panggil Emma yang membuat Athena langsung menoleh.

"Ibu, ada apa?" Tanya Athena sambil mengelus rambut Archio.

Emma pun menyerahkan sebuah kantong plastik kepada Athena. Hal tersebut berhasil membuat Athena tak mengerti.

"Ini apa?" Tanya Athena lagi yang membuat Emma malah tersenyum.

"Ini testpack Athena." Emma mengeluarkan barang itu dari kantong plastik.

"Kenapa ibu mempunyai benda itu?" Athena menaruh Archio di tempat tidur.

Please Don't Hate Me (Proses penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang