"Nyonya!!!" Teriak Athena keras saat melihat tubuh Fiona dihantam mobil.
Athena langsung berlari melihat keadaan Fiona, sialnya mobil yang menabrak Fiona malah kabur. Kaki Athena sangat lemas melihat keadaan Fiona, belum lagi banyak darah di tubuh Fiona yang membuat Athena menutup mulutnya tak percaya.
Dengan pelan-pelan Athena berusaha mengangkat kepala Fiona dan menaruhnya di paha nya, air mata Athena luruh.
"Tolong! siapapun tolong!!!" Teriak Athena, dan itu membuat beberapa orang langsung menghampirinya.
"Nyonya bangunlah." Athena menepuk-nepuk pipi Fiona.
"Sebentar nona, kita akan telfon ambulans," kata salah satu orang yang ingin membantu.
Athena mengangguk, dia baru ingat, dia juga harus menelfon Arvel. Athena langsung mencari ponselnya di tas. Athena berharap semoga Arvel mengangkat panggilannya.
Tut.....
Tut......Arvel sama sekali tidak mengangkat panggilannya, Athena kembali menelfon nya. Archio disaat-saat seperti ini malah menangis membuat Athena,
semakin kebingungan."Sebentar ya sayang, jangan menangis lagi." Athena menepuk pantat Archio agar dia tenang.
"Hallo kenapa menelfon ku?" Akhirnya Arvel menjawab panggilan Athena.
"Itu--ituu nyo--nya." Mendengar suara dingin Arvel membuat Athena semakin gugup.
"Katakan yang jelas! Aku tidak punya banyak waktu."
Athena harus bisa, dia harus mengatakannya.
"Nyonya kecelakaan," kata Athena pelan.
"Hah? Bagaimana bisa? Aku akan ke sana sekarang." Arvel langsung mematikan panggilannya sepihak.
"At--athena."
Mendengar suara itu membuat Athena langsung menatap Fiona. "Iya nyonya, saya disini. Bertahanlah nyonya, ambulan akan segera datang." Athena bisa melihat mata sayup Fiona yang akan menutup.
"Tubuhku sangat sakit," lirih Fiona membuat Athena tak tega.
"Apakah kalian sudah menelfon ambulans?" Tanya Athena.
"Sudah nona, sebentar lagi pasti datang."
"Terimakasih." Orang-orang yang membantu mereka pun tersenyum dan mengangguk.
••••••••
Arvel sedang berada di kantornya, setelah pergi bersama Fiona tadi. Dia ditelfon Taylor untuk segera datang untuk menandatangani berkas penting.
Belum lagi kerjasamanya dengan Zac, banyak menguras tenaga untuk mengerjakannya. Arvel melirik ponselnya, melihat Athena yang menelfon nya. Tapi dia tidak memperdulikannya.
Karena, Athena terus menghubunginya membuat mau tak mau langsung mengangkat telfon dari Athena.
"Hallo kenapa menelfon ku?" Kata Arvel sangat dingin.
"Itu--ituu nyo--nya." Ucapan Athena malah membuat Arvel semakin marah.
"Katakan yang jelas! Aku tidak punya banyak waktu," kesal Arvel, waktunya terbuang hanya gara-gara Athena
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
ChickLit(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...