Athena 26 - Three days

15.5K 729 24
                                    

"Kau dengar itu bitch?" Fiona merasa menang sekarang.

Athena diam, ia hanya bisa melakukan itu sekarang, menundukkan kepalanya sambil memeluk erat tubuh Archio.

"Kau pikir pelacur sepertimu pantas untukku?" Perkataan Arvel berhasil membuat Athena menegang.

"Maaf, saya permisi dulu." Athena harus cepat pergi dari hadapan mereka.

"Hai, siapa yang menyuruhmu pergi?" Ucapan Fiona berhasil membuat Athena langsung menghentikan langkahnya.

Tolong Athena, dia hanya ingin pergi dari hadapan mereka sekarang. Kakinya bahkan sudah lemas dan badannya bergetar, ia membalikkan badannya sambil mencengkeram erat baju yang dipakainya. Bahkan ia menggigit bibirnya untuk menahan tangisannya yang keluar.

Tak tau kenapa tiba-tiba Archio menangis, membuat Athena tambah tak konsen. Fiona yang mendengar tangisan Archio langsung menutup telinganya.

"Pergilah! urus anak haram mu itu!" Athena pergi, dalam hatinya ia berterima kasih pada Archio.

Namun saat sudah berada di kamar, Athena heran kenapa Archio langsung diam. Melihat Archio membuat Athena sedikit lupa kejadian tadi.

"Archi nakal ya," kata Athena yang melihat Archio langsung tersenyum setelah menangis.

Athena ingin sekali cerita ke Emma, tapi itu tak bisa. Emma sedang berada di New Jersey karena ada salah satu keluarganya yang sakit.

"Kau pikir pelacur sepertimu pantas untukku?" Kata-kata Arvel beberapa menit yang lalu kembali teringat di otaknya.

Sebegitu rendah kah Athena? sampai Arvel mengatakan itu. Athena kembali mengingat kata-kata manis Arvel beberapa hari yang lalu.

"Kau tau? Walaupun aku belum tau perasaan seperti apa untukmu. Tapi aku akan berusaha untuk mencintaimu. Because now you are someone who matters in my life."

Athena seperti dilempar ke dalam jurang terdalam mendengar kata-kata palsu itu.

"Now you are happiness to me."

"You are the reason for all of this."

Ia menghela nafasnya, ternyata perilaku manisnya hanya bertahan beberapa hari saja. Itu pun hanya sebuah kebohongan, lebih baik Athena mengalami mimpi manis itu daripada harus menerima kenyataan pahit dari ucapan Arvel.

"Me and you, we will go through it all together."

Ucapan itu sudah membuat dirinya terbang setelah itu Arvel malah menjatuhkannya. Miris memang, seharusnya ia tidak mempercayai ucapan Arvel.

Mata Athena menunduk melihat sebuah kalung pemberian Arvel. Memegang erat kalung itu, semua ucapan Arvel kembali berputar seperti lagu lama.

"Untukku?"

"Iya, berjanji lah kau akan menjaga kalung itu."

"Iya aku berjanji dan terimakasih."

"Kau mau menjaga kalung itu kan?"

"Iya, kalung ini sangat bagus. Inisial A?"

"Iya Arvel dan Athena."

"Terimakasih, aku janji akan menjaga kalung ini."

Athena akan menjaga kalung ini, ia sudah berjanji. Lagi-lagi air mata nakal Athena jatuh, dengan kasar dia langsung menghapusnya.

••••••

Arvel sungguh tak bermaksud mengatakan semua itu pada Athena. Arvel tau kalau tadi Athena menahan tangisannya saat ia mengatakan hal itu.

"Kau kenapa hm?" Ucapan Fiona berhasil membuyarkan lamunannya.

Please Don't Hate Me (Proses penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang