"Sir, jet nya sudah siap." Arvel dan Athena langsung menoleh mendapati Taylor yang sedang berbicara.
"Baiklah, sebentar lagi aku berangkat."
Taylor meninggalkan mereka.
Arvel kembali menatap Athena, sebenarnya ia ingin sekali mengajak Athena dan Archio ikut. Tapi kondisinya tidak memungkinkan ditambah lagi kalau Fiona tau pasti semuanya akan tambah rumit.
"Jagalah dirimu dan Archio, ingat aku satu tahun berada di sana."
Athena tak percaya dengan ucapan Arvel tadi. "Benarkah satu tahun?" Tanya Athena penuh selidik.
"Iya, sweetheart." Ucapan Arvel berhasil membuat pipi Athena bersemu.
"Jangan kangen ya," kata Arvel sambil mengusap rambut Athena.
"Sudah sana pergi! wanita tadi pasti sudah menunggumu." Bohong Athena padahal ia sebenarnya ingin menahan agar Arvel tidak pergi.
"Kau mengusirku? Oke selamat tinggal." Arvel mengecup kening Athena lalu pergi.
Melihat punggung Arvel yang semakin menjauh, Athena dengan cepat mengejarnya dan langsung memeluknya dari belakang, Arvel kaget bukan main dengan tindakan Athena.
"Selamat tinggal Ar, berhati-hatilah!" Arvel membalikkan badannya menghadap Athena.
Arvel menatap manik biru itu yang sedikit mengeluarkan air mata, ia mengusapnya dengan menggunakan jari nya.
"Aku pergi dulu, ingat aku akan selalu mengawasi mu."
Athena masih saja tidak mau melepaskan pelukannya.
"Kau janji akan kembali kan Ar?"
Arvel tersenyum melihat tingkah Athena yang menurutnya seperti anak kecil. "Iya, aku akan kembali."
"Selamat tinggal." Dalam hatinya Athena ingin Arvel agar tidak pergi.
"Selamat tinggal." Arvel mencium bibir Athena sekilas lalu langsung pergi.
Athena menatap nanar punggung Arvel yang semakin menjauh, ia memastikan kalau Arvel sudah menghilang dari penglihatannya. Athena membalikkan badannya, ia harus pulang sekarang mengingat hari semakin sore.
•••••••
Fiona kini sedang berada di kamarnya, ia memikirkan kalau Arvel pergi itu adalah keuntungan yang besar untuknya. Pasti akan lebih seru lagi.
"Ini adalah kesalahan terbesarmu bitch, karena telah berani bermain-main denganku." Gumam Fiona kemudian melangkah kakinya menuju balkon.
Ia melihat Athena yang baru pulang, Fiona tersenyum miring melihat itu. Lebih baik ia membiarkan Athena bernafas dulu dan besok ia akan menjalankan rencananya.
"Sebenarnya aku kasihan denganmu, kau gadis yang malang. Tapi rasa itu berubah setelah kau berani mengambil Arvel dariku." Fiona memang awalnya memang merasa kasihan pada Athena, tapi saat mendengar kalau Arvel akan menikah dengannya. Hal itu membuatnya ingin sekali memusnahkan Athena.
Fiona melangkahkan kakinya menuju dapur, nafsu makannya akhir-akhir ini sangat bertambah. Fiona melihat Athena yang sedang membutuhkan susu untuk Archio.
Dan entah kenapa ia ingin makan sup ayam, Emma belum kembali, sepertinya ia akan meminta Athena untuk membuatkan sup ayam.
"Bitch," panggil Fiona.
Athena langsung menoleh mendapati Fiona yang memanggilnya.
"Iya, nyonya." Athena sebenarnya merasa takut, tapi ia akan berusaha lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Literatura Feminina(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...