Sudah pukul sepuluh malam, tetapi pesta itu belum juga selesai. Athena bosan karena Arvel dari tadi berbincang dengan rekan bisnis tanpa memedulikannya. Dia ingin pulang, tetapi dia hanya bisa menunggu pria itu selesai mengobrol. Padahal rencana Arvel tadi menghadiri pesta lalu setelah itu langsung pulang. Lalu sekarang? Pria itu sepertinya berubah haluan.
"Tetaplah di sini, aku ingin ke toilet sebentar," bisik Arvel.
Athena menganggukkan kepala, setelah itu Arvel meninggalkannya sendirian. Tenggorokannya kini terasa kering. Athena mencari tempat minuman terdekat, tetapi nihil. Tadi, Arvel sudah memperingatkannya untuk tidak pergi ke mana-mana. Dia takut saat mengambil minuman di tempat yang agak jauh, Arvel datang dan marah karena tidak mematuhinya.
"Permisi, Nona, apakah Anda ingin minum?" tawar seorang pelayan yang membawa senampan minuman.
Athena tergoda dengan tawaran itu, terlebih setelah melihat minuman berwarna merah yang tampak menyegarkan. Tanpa pikir panjang, dia mengambil segelas dari nampan. Begitu pelayan minuman pergi, dengan cepat Athena meneguk minuman itu sampai habis. Namun, setelahnya dia merasa sedikit aneh.
Kenapa minuman ini terasa sangat berbeda saat masuk ke dalam tenggorokan? Dia belum pernah merasakan minuman dengan sensasi panas saat menyentuh tenggorokan seperti ini sebelumnya. Apa mungkin karena itu minuman mahal? Sekarang, tubuhnya pun terasa sangat aneh. Kenapa tiba-tiba tubuhnya terasa panas? Padahal suhu disini dingin. Lagi, kenapa matanya sedikit berkunang?
Di saat yang bersamaan, Arvel datang. Dia menatap bingung Athena yang tiba-tiba aneh, lalu berjalan mendekatinya. "Kau minum wine?" Arvel baru tahu sebabnya setelah melihat gelas kosong di depan istrinya itu. "Dasar merepotkan!"
Tanpa pikir panjang, Arvel langsung membawa Athena keluar dari tempat itu. Bisa sangat gawat jika Athena bertingkah memalukan dalam keadaan mabuk. Arvel sendiri tak menyangka, kalau Athena akan meminum wine. Dia bahkan bisa mencium bau alkohol yang menyengat dari tubuh Athena. "Kenapa juga kau meminum minuman tadi?"
Arvel pun menggendong Athena ke kamar hotel tempat pesta Smith berlangsung yang sudah dia pesan barusan. Arvel tampak kewalahan karena Athena tidak mau diam. Setibanya di kamar, Arvel membaringkan tubuh Athena di atas tempat tidur. "Kau menyusahkanku!" gerutunya sambil melihat Athena yang sedang berbaring di tempat tidur.
Tiba-tiba Athena mengubah posisinya menjadi duduk. Arvel yang kaget langsung membawa Athena ke kamar mandi. Dia tahu, Athena tidak bisa mengonsumsi banyak alkohol dan sekarang akan muntah. Jadi, terpaksa dia membawa Athena ke kamar mandi. Setelah muntah, tubuh Athena ambruk dan Arvel menahannya. Selama beberapa saat, matanya menatap Athena yang kini masih berada di dekapannya. Wajah Athena tampak polos. Dia gemas sendiri melihat wajah Athena yang tidak merasa bersalah sama sekali.
"Ck! Lagi pula, kenapa minum kalau ujung-ujungnya teler seperti ini?" Menurut Arvel, Fiona saat mabuk tidak akan separah ini. Arvel lalu menggendong Athena dan kembali meletakkannya di atas tempat tidur. "Hanya kali ini saja. Jika nanti kau menyusahkanku lagi, aku tidak akan membantumu!"
"Sialan kau!" Tiba-tiba Athena menarik tangan Arvel yang membuat tubuh pria itu terjatuh di atas tubuhnya.
Arvel berusaha untuk bangun, tetapi dengan cepat Athena menariknya kembali. Jarak antara wajahnya dan Athena kini sangatlah dekat.Dia juga bisa merasakan napas Athena yang hangat. "Let me go! What are you doing?" Arvel dengan susah payah mencoba melepaskan diri dari Athena. "Dasar gila! Kalau saja kau tidak mabuk, aku sudah memaki-makimu sekarang juga," lanjutnya kesal setengah mati.
Akhirnya Athena melepaskan Arvel, matanya perlahan terbuka. Hal yang pertama dia lihat adalah wajah tampan Arvel. Dia masih sadar, tetapi kepalanya sangat pusing. Bibirnya tersenyum melihat suaminya. "Kau sangat tampan, Ar. Andai saja kau tahu jika aku begitu mencintaimu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Literatura Feminina(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...