Athena 11 - Family dinner

17K 1K 22
                                    



Di dalam mobil yang sedang menuju mansion Alia, hanya ada suara alunan musik yang meramaikan suasana. Arvel dan Athena sama-sama diam. Sampai tangisan Archio memecahkan suasana dan membuat Arvel serta Athena khawatir. Athena berusaha menenangkan Archio dengan memberikan susu, tetapi itu tidak membuat Archio berhenti menangis. Dia bingung setengah mati karena tidak biasanya Archio rewel.

Arvel menepikan mobilnya. Dia berusaha membantu Athena untuk menenangkan Archio. "Sini, biar aku gendong," ujarnya. Dia tahu, pasti Archio kelelahan dan ingin tidur. Seharian anak itu ikut Athena pergi.

Athena langsung menyerahkan Archio untuk dipangku Arvel. Seketika, Archio diam saat Arvel menggendongnya. Akan tetapi, kenapa Archio kelihatan sangat dekat dengan Arvel?

Arvel kembali melajukan mobilnya, masih dengan memangku Archio. Athena ingin mengambil Archio, tetapi dengan cepat Arvel melarangnya. "Tak usah!"

"Kita bisa dalam bahaya."

"Aku bisa mengatasinya."

"Jangan membuat kita dalam bahaya."

"Bawel sekali kau ini," kata Arvel kesal dengan sikap Athena.

Akhirnya, suasana kembali seperti semula. Hanya alunan musik mobil yang mengawal perjalanan Athena dan Arvel sampai ke mansion Alia. Para penjaga membukakan pintu gerbang untuk Arvel. Sementara itu, Athena sangat merindukan Alia. Begitu memasuki ruang tamu, di sana sudah ada Alia, Sean, dan Selena yang menyambut mereka.

"Akhirnya datang juga," kata Sean.

"Athena! Mommy merindukanmu," ucap Alia seraya memeluk menantunya itu.

"Athena juga," sahut Athena.

"Sudahlah, Mom. Anak Mommy cemberut tuh," ejek Sean yang melihat Arvel yang cemberut. Adiknya memang selalu seperti itu. "Kau tidak bawa oleh-oleh? Mana ada datang ke mansion hanya dengan tangan kosong?"

"Banyak bicara kau, Kak."

"Sini-sini Mommy peluk." Alia beralih memeluk Arvel dengan sangat erat. Tidak sengaja matanya menangkap sosok anak kecil di dalam gendongan Arvel. "Ini siapa?" tanyanya seraya menatap kagum Archio.

"Ini Archio," kata Arvel.

"Mommy ingin menggendongnya." Alia mengambil Archio dari gendongan Arvel karena langsung menyukainya di pertemuan pertama ini. "Tampan sekali! Grandma suka denganmu, Sayang."

"Mommy! Aku juga mau menggendong bayi tampan itu." Selena mendekat ke arah Alia, dia juga tidak mau kalah sekarang. "Archio memang tampan, pantas saja dia sangat menggemaskan seperti ini."

Athena pun menceritakan pertemuannya dengan Archio. Keluarga Arvel langsung menerima Archio dengan senang hati, bahkan dari tadi Alia ingin terus menggendong Archio. Begitu juga Selena, sehingga Alia dan Selena dari tadi terus berebut untuk bisa menggendong Archio.

"Sudahlah, Honey. Biar Mommy saja yang menggendongnya. Nanti kita bikin yang lebih lucu," ucap Sean asal dan langsung mendapatkan pelototan dari Selena.

"Benar kata Sean, nanti bikin sendiri saja," imbuh Alia.

"Kau ini bikin malu saja!" bisik Selena.

"Sini, biar Archio sama aku." Arvel merebut Archio dari gendongan Alia. Dia tidak tahan melihat anaknya yang menjadi bahan rebutan. "Kalian tidak usah menggendong Archio lagi, seperti anak kecil saja."

Mereka akhirnya melanjutkan obrolan. Athena tersenyum senang bisa merasa sedekat dan berada di tengah-tengah keluarga bahagia ini. Arvel sangat beruntung masih bisa merasakan memiliki sosok ibu dan keluarga yang begitu mencintai pria itu, sedangkan dirinya?

"Ar, kau tidak ada rencana untuk memberikan Archio adik?"

Perkataan Sean berhasil membuat Arvel tersedak. Kaget tentu saja. Siapa yang tidak kaget dengan pertanyaan menyeramkan seperti itu? Sean sialan! Tatapan matanya langsung berubah, dia tidak terima dengan pertanyaan tadi.

"Benar itu! Mommy juga menginginkan cucu perempuan," tambah Alia membuat Arvel memelototkan matanya. Sebenarnya dia tidak masalah, hanya mereka memang suka menggoda Arvel. Anaknya yang satu itu akan langsung emosi, padahal mereka hanya bercanda. "Iya, 'kan, Athena?"

Rasanya Athena ingin sekali pergi dari hadapan mereka semua. Pipinya pasti sudah merah padam karena godaan mereka. "I-iya, Mommy." Athena bingung menjawabnya. Rasa gugup semakin membuat dirinya malu. Kenapa juga Arvel tidak menjawab?

"Tuh ... kau mendengarnya, 'kan? Athena saja sudah setuju." Sean mencoba untuk menggoda sang adik dan dia suka melihat itu. Arvel terlalu menganggap semuanya serius, itulah yang membuat adiknya mudah dibodohi hanya dengan candaan seperti ini.

"Archio masih kecil," jawab Arvel.

"Tidak masalah. Semakin cepat semakin baik." Selena malah mendukung Alia dan Sean, akhirnya sekarang Arvel seperti disudutkan. "Nanti jarak umur Archio dan adiknya masih satu tahunan lebih, jadi tidak masalah."

"Tidak ada topik lain?" Arvel kembali bersuara.

Setelah pembicaraan dan makan malam berakhir, Arvel dan Athena menuju kamar untuk istirahat. Arvel memutuskan menginap sebab dia ingin menghindari Fiona sementara waktu. Lalu Athena, tidak punya pilihan selain mengikuti keputusan Arvel.

Please Don't Hate Me (Proses penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang