Athena 14 - Ketidakpedulian

19K 1K 32
                                    

Perkataan Max berhasil membuat Allard kaget bukan main. Jadi, Athena adalah istri dari sahabatnya sendiri? "Bukannya Arvel masih berhubungan dengan Fiona?" Allard masih belum bisa memercayai ucapan Max.

"Iya, Arvel juga belum cerita apa-apa."

"Tidak mungkin, aku sama sekali tidak percaya." Pantas saja waktu itu Ashley bilang suami Athena tidak mencintainya, sebab Arvel masih mencintai Fiona.

"Tidak percaya, ya sudah. Aku yang melihat dengan mata kepalaku sendiri." Max tidak akan mengurusi masalah rumah tangga sahabatnya itu, bisa-bisa Arvel ikut mengamuk nanti. "Aku hubungi dia dulu." Max pun mencari tempat untuk menghubungi Arvel. Sebenarnya apa yang terjadi? Untunglah dia datang tepat waktu. Kalau tidak, sesuatu yang buruk bisa terjadi pada Athena. "Halo," kata Max saat panggilan sudah tersambung dengan Arvel.

"Kenapa?"

"Athena di rumah sakit."

"Terus? Aku tidak bertanya."

"Apa-apaan kau ini? Kau suaminya." Bagaimana Arvel seperti itu? Jelas-jelas Athena sedang berada di rumah sakit, pria itu sama sekali tidak ada rasa peduli pada istrinya sendiri.

"Aku ada banyak urusan. Waktuku akan sia-sia jika harus menjenguk pelacur itu."

"Ternyata sangat susah, ya, berbicara dengan makhluk yang tidak mempunyai rasa empati sama sekali! Setidaknya kau kemari, kondisinya tidak bisa dibilang baik-baik saja."

"Kau tuli? Aku tidak mau!" Arvel masih ngotot.

Max mulai kesal. "Kalau begitu, biar aku telfon Aunty Alia saja jika kau tidak mau ke sini," ancamnya, dia hanya tidak tega pada Athena.

"Fine!"

Max kembali dengan wajah kesalnya. Dia tidak menyangka jika Arvel malah menikah dengan gadis sebaik Athena. Dia iba karena Athena mendapatkan suami berengsek seperti Arvel.

"Bagaimana?" tanya Allard yang melihat Max kembali. Archio yang masih dipangkuannya, kini sudah terlelap.

"Sifatnya tidak pernah berubah."

Allard mengerti maksud perkataan Max. "Sebenarnya ...."

Max mengerutkan keningnya tak mengerti. "Sebenarnya apa?"

"Aku tertarik pada Athena."

Mata Max pun melotot tak percaya. "Hah? Kau serius?"

Allard mengangguk, mengiakan. "Aku tertarik dengan Athena sejak dia melamar pekerjaan di cafe," balasnya cepat. "Tapi setelah tahu kalau Athena istri Arvel ... sepertinya sudah tidak ada kesempatan lagi," lanjut Allard dengan wajah lesu.

"Perjuangkan."

Satu kata dari Max berhasil membuat Allard diam. Dia menatap Max dengan ekspresi tak percaya. "Apa maksudmu? Kau menyuruhku untuk merebut Athena? Kau sudah tidak waras!"

"Athena gadis baik, dia pantas bahagia."

Allard juga merasa begitu, hanya saja dia ragu. "Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu kalau Athena istri Arvel?"

"Berarti kau juga tidak datang di pernikahan mereka?" Max malah kembali bertanya kepada Allard. Dia tahu, kalau Allard juga sepertinya tidak datang. Terbukti dari tidak tahunya masalah ini. "Ternyata waktu itu Arvel melakukan pernikahan dengan Athena, bukan dengan Fiona."

"Waktu itu, Daddy sedang sakit. Jadi aku harus mengurusi perusahaan di Australia."

Max menarik napas panjang dan mulai menceritakan pertemuannya dengan Arvel dan Athena di pesta Mr. Smith. "Perjuangkan Athena." Dia menepuk pundak Allard, memberi semangat padanya untuk memperjuangkan Athena.

Please Don't Hate Me (Proses penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang