Sore hari.....Hari mulai sore Athena membuka matanya dan menyesuaikan caranya yang masuk ke dalam retinanya, dia melirik ke sampingnya terdapat Arvel yang masih bergelut dengan selimutnya. Dia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membasuh muka, saat ingin membasuh tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggangnya dan pundaknya digunakan sebagai sandaran.
"Bersiaplah."
Suara serak Arvel langsung membuat Athena mengerutkan keningnya. Bersiap untuk kemana memangnya? Sekarang rasanya beda sekali, mereka sudah sepasang suami istri pada umumnya. "Mau kemana?" Tanyanya dan Arvel semakin mengeratkan pelukannya.
"Kita makan diluar."
"Tapi---"
Athena belum sempat menjawabnya Arvel sudah menyela kata-katanya, banyak menolak sekali gadis itu."Turuti saja perintahku!" Arvel keluar dari kamar mandi, dia menghentikan langkahnya sejenak. "Dress nya sudah aku siapkan, nanti kau pakai dress itu. Mengerti?"
"Iya mengerti."
Athena sudah siap dengan dress pilihan Arvel, dia tampak sangat cantik dengan dress warna grey itu. Rambut yang tergerai membuat penampilannya sangat memukau, sebenarnya dia masih sedikit agak canggung jika mengenakan dress seperti ini, biasanya dia juga akan mengenakan celana dan hoodie.
Arvel yang baru keluar dari kamar mandi pun tampak terkejut dengan penampilan Athena kali ini, matanya tak berkedip saat melihat Athena. "Kau cantik malam ini," pujinya saat melihat menampilkan Athena dari atas sampai bawah. Benar-benar cantik, Athena sangat cocok memakai pakaian yang feminim.
Pipi Athena langsung merona mendengar penuturan Arvel tadi, kenapa dia malah salah tingkah saat Arvel mengatakan itu? Pria itu memujinya. Gayanya seketika berubah seratus delapan puluh derajat, yang dulu dia selalu tomboy, kini berubah menjadi lebih perempuan.
"Tunggu disini! Aku mau siap-siap dulu." Arvel masuk ke dalam salah satu ruangan tempat baju-bajunya, dia harus memakai pakaiannya. Selang beberapa menit dia sudah siap, Athena yang menunggunya di balkon menoleh saat dia memanggilnya. "Ayo," panggilnya.
Refleks Athena menoleh, mendapati Arvel yang sangat tampan dengan pakaian casual nya. Athena tanpa sadar yang memandang Arvel kagum, Arvel sangat tampan, pantas saja banyak wanita yang menginginkan Arvel sebagai suaminya. Dia sangat beruntung bisa mendapatkan Arvel, apalagi Arvel tidak seburuk yang dia pikirkan sebelumnya.
Mereka sudah sampai di salah satu restoran mahal di New York, Arvel langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Athena. Dia memegang pinggang Athena posesif, biar semua orang tahu jika Athena adalah miliknya.
Athena heran, kenapa restoran ini sangat sepi? Bahkan tidak ada pengunjung selain dirinya dan Arvel. Apa memang restoran ini tidak laku? Tapi restoran itu terlihat seperti restoran mahal dan bintang lima. "Kok sepi?"
"Iya, aku sudah booking restoran ini."
Mereka menuju rooftop restoran itu. Athena terpukau melihat pemandangan dari atas, di sini dia bisa melihat kota New York di malam hari. Sangat indah dan penuh lampu kelap-kelip, ternyata cantik juga pemandangan di malam hari."Kau suka?" Tanya Arvel.
Athena menoleh dan mengangguk, Arvel sangat romantis. Dia merasa berharga sekarang, saking bahagianya dia sampai meneteskan air matanya. Arvel berjalan menghampirinya yang masih diam di tempat, pria itu memeluknya dan mencium keningnya lama.
Baru pertama kalinya Arvel puas memberikan kejutan kepada seseorang, dia suka dengan reaksi Athena. "Duduklah." Dia menarik kursi untuk Athena duduki, mereka akan makan malam dulu
"Kau yang menyiapkan semua ini?"
"Iya, kau menyukainya kan?"
"Of course, I really like all of this. Thank you for bringing me here."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Literatura Feminina(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...