Double up?
"Benar kata Arvel mommy, anak yang Athena kandung bukan anak Arvel." Athena meremas bajunya, matanya terpejam erat mengatakan itu.
"Kau bercanda kan Athena? berkata lah jujur dengan mommy! Matamu mengatakan jika itu tidak benar Athena," ucap Alia dengan nada tinggi dan diiringi tangisannya.
"Mommy sudahlah jangan mengeluarkan air mata hanya untuk jalang sepertinya! Semuanya sudah jelas, pelacur itu hanya menipumu mom!"
Athena memejamkan matanya mendengar semua penuturan Arvel.
"Arvel diam lah kau! Semua yang dikatakan Athena itu bohong! Anak didalam kandungannya itu anakmu!" Suara Alia tidak bisa dikontrol lagi, Athena bahkan sampai tidak tega melihat Alia yang menangis.
"Mommy maafkan Athena, tapi ini semua adalah kebenarannya mom." Lagi-lagi Athena mengatakan itu sambil menunduk, karena jika Alia menatap matanya dia akan tau kalau Athena berbohong.
"Tatap mata mommy Athena! Jangan menundukkan kepalamu!" Arvel melihat itu pun tertawa remeh, sampai segitunya sang mommy menyayangi Athena.
"Mommy! Sudahlah mom, jika kak Sean tau mommy menangis dia akan marah besar. Lagipula jalang itu mengatakan kebenarannya." Rasanya bibir Arvel ingin terus berbicara.
"Arvel benar mom, maafkan Athena sudah menghancurkan kepercayaan mommy." Alia menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Tidak Athena, katakan jika kau berbohong! Apa yang aku takutkan Athena? Apa Arvel mengancam mu sayang?"
Arvel menggeram kesal dengan tuduhan yang dilayangkan Alia, "mommy aku tidak mengancamnya sama sekali!" Kata Arvel tidak terima.
"Katakan Athena, apa dia mengancam mu?" Alia menunjuk Arvel.
"Mommy aku berani bersumpah kalau aku tidak mengancamnya." Lagi-lagi Arvel kesal dengan Alia yang lebih membela Athena.
"Tidak mommy, Arvel tidak mengancam ku." Athena menggeleng, rasanya sangat sakit saat melihat Arvel dituduh oleh ibu nya sendiri.
"Sekarang apa yang kau inginkan?" Tanya Alia dengan nada parau nya karena habis menangis.
"Ak--aku." Belum sempat melanjutkan kata-katanya, Arvel langsung memotong ucapan Athena.
"Dia mau menghancurkan keluarga kita mom, lihat saja bahkan mommy yang dulu selalu menyayangiku kini malah membela seorang jalang sialan sepertinya."
Kenapa Athena malah tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi setelah Arvel mengatakan itu.
"Arvel lancang sekali kau mengatakan itu pada Athena, kau sudah salah jalan. Tidakkah kau membuka sedikit hatimu untuk Athena. Mana janjimu pada mommy?" Kini Alia menghampiri Arvel.
"Jika saja mommy tau, aku sudah mulai mencintainya. Tapi yang aku dapat? Hanya sebuah penghianatan yang ku dapat. Dia menghancurkan kepercayaan ku mom," kata Arvel menggebu-gebu.
"Kau salah paham Arvel." Untuk kesekian kalinya Alia membentak sang anak.
Nada dering ponsel Arvel langsung mengalihkan perhatian mereka, Arvel pun langsung melihat siapa yang menelfon nya. Melihat nama Chloe membuat Arvel langsung mengangkat panggilan itu.
"......"
"Hah? Baiklah aku kesana sekarang." Arvel langsung mematikan panggilannya sepihak.
"Ada apa? Kenapa kau panik?" Tanya Alia melihat wajah Arvel yang langsung panik saat mendapatkan panggilan itu.
"Keadaan Fiona semakin kritis. Aku harus pergi, jika mommy masih ingin disini terserah. Aku tidak perduli!" Arvel dengan langkah lebarnya langsung pergi keluar mansion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Chick-Lit(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...