Jam 12 up lagi? Jangan lupa voment
"Mommy dimana buku sains ku?" Teriak seorang anak yang dari tadi tidak menemukan buku sains nya.
"Mungkin ada di rak buku," jawab wanita berusia 23 tahun.
"Akhirnya ketemu." Girang anak itu, sang ibu pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak sulungnya.
"Archi, tolong bangunkan Elian dia masih tidur," suruh Athena ke Archio.
"Baiklah mom." Archio pergi menuju kamar Elian.
Tak terasa sudah lima tahun lebih Athena pergi dari Arvel, dan membangun kebahagiaan sendiri bersama kedua putranya. Jika ditanya bagaimana rasanya membesar dua anak sekaligus tanpa seorang suami, Athena akan menjawab sangat sulit.
Selama empat tahun dirinya harus mengurus kedua buah hatinya, belum lagi pada saat hamil Elian. Athena berusaha menuruti ngidamnya sendiri. Muntah di tengah malam ataupun pagi hari itu adalah saat-saat yang paling menyulitkan bagi Athena.
Tidak hanya itu, cemoohan dari tetangga tentangnya juga selalu terjadi. Memang dia hidup di di negara Amerika yang bebas melakukan apapun, tapi status nya lah yang membuatnya seperti itu. Banyak tetangga yang mengatainya pelacur dan jalang sialan, Athena hanya diam.
Bahkan banyak yang mengatai Archio dan Elian sebagai anak yang tidak memiliki seorang ayah. Disekolah pun mereka tidak memiliki teman sama sekali. Hal tersebut tentu membuat Athena sangat sedih. Bahkan keadaan Athena yang hidup sederhana membuatnya juga selalu tertindas.
"Mommy. Elian sudah bangun, dia sekarang sedang mandi." Ucapan Archio berhasil membuat Athena tersadar dari lamunannya. Athena langsung menghapus air matanya yang tiba-tiba menetes.
"Mommy menangis?" Tanya Archio yang melihat mata Athena sedikit mengeluarkan air mata.
"Tidak, mata mommy tadi terkena debu."
Archio mendekati Athena. "Apa terasa perih mom?"
Athena mensejajarkan tubuhnya dengan Archio. "Tidak, nanti juga hilang."
Archio memeluk tubuh Athena. "Mommy membuat Archi khawatir."
Athena membalas pelukan Archio dan mengusap punggungnya.
"Archi tunggulah di meja makan, mommy mau menyusul Elian dulu."
Archio mengangguk mengerti, "baiklah mom."
Athena melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Athena membuka pintu kamar mandi itu, terlihat seorang anak berumur empat tahun yang sangat tampan.
"Mommy," panggil Elian saat melihat Athena yang sudah berada di kamar mandi.
"Elian belum selesai? Sini biar mommy mandikan." Athena menghampiri anaknya yang sudah berada di bathtub.
•••••••
Kini mereka sudah berada di meja makan. Athena lalu mengambilkan makanan kepada Archio dan Elian. Athena tersenyum melihat kelakuan Archio yang selalu menganggu Elian.
"Mom, kak Archio selalu menggangguku." Elian tampak mengadukan perbuatan Archio kepada Athena.
"Sudahlah sayang, jangan menganggu Elian terus."
Archio langsung diam. "Mommy. Apa mommy tau? Archio mendapatkan nilai A dalam pelajaran menggambar kemarin."
Athena tersenyum mendengar itu. "Benarkah? Archio ingin hadiah apa dari mommy?"
Archio tampak memikirkan apa yang dia inginkan. "Archio ingin sebuah alat lukis mom," jawab Archio yang berharap agar Athena mau membelikannya itu.
"Baiklah, mommy akan belikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Chick-Lit(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...