Athena 31 - Semakin memburuk

16.1K 802 32
                                    

Athena masih berada di sekitar rumah sakit, dia tidak langsung pergi dari sana. Keinginan Athena untuk mengetahui kondisi Fiona sangat kuat. Saat dokter keluar Athena masih bersembunyi di balik dinding. Ia juga bisa mendengar percakapan antara Arvel dan sang dokter.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Arvel.

"Maaf sir, pasien selamat tapi janin yang ada di dalam kandungan tidak bisa kami selamatkan."

Athena menutup mulutnya tak percaya. Bagaimana saat Fiona tau kalau dia keguguran? Athena tidak bisa membayangkannya.

"Bagaimana ini? Pasti Arvel tidak bisa memaafkan ku lagi. Maafkan aku." Batin Athena yang semakin merasa bersalah.

"Bolehkah saya menemui pasien?"

Athena bisa melihat raut wajah Arvel. Pasti semuanya akan tambah buruk lagi kondisinya.

"Silahkan, tapi hanya sebentar. Kondisi pasien masih sangat lemah." Arvel langsung masuk kedalam ruangan UGD itu.

Athena melihat Arvel yang masuk ke dalam ruangan Fiona, tubuh Athena langsung luruh ke lantai. Ia tidak menyangka Fiona akan mengalami hal ini, ditambah sekarang janin di dalam kandungannya sudah keguguran.

Mungkin lebih baik ia pulang saja, Arvel pasti akan lebih marah kalau mengetahui ia masih disini. Ia juga kasihan dengan Archio yang pasti kelelahan kalau Athena terus berada di sini.

••••••

Fiona sedang menatap keluar arah jendela, Arvel yang melihat itu tersenyum miris. Bagaimana kalau Fiona sudah ingat semuanya? Pasti dia akan terpukul.

"Arvel," panggil Fiona membuat Arvel langsung menghampirinya.

"Iya, kenapa? Kau butuh sesuatu?" Fiona menatap Arvel sambil tersenyum.

"Aku ingin bertemu mommy, apakah mommy masih membenciku?" Apa yang harus Arvel katakan? Alia tidak mungkin mau menjenguk Fiona.

"Mommy tidak membencimu, dia hanya belum mengenalmu lebih jauh."

"Apa yang terjadi sebenarnya? Tolong jelaskan, aku tidak bisa mengingat bagaimana aku bisa disini."

Arvel menelan ludahnya kasar. Bagaimana ini? Apa ia harus berbohong pada Fiona?

"Kau jatuh dari tangga." Lebih baik Arvel jujur.

"Bagaimana bisa?" Fiona tampak kaget mendengar penuturan Arvel tadi.

"Aku juga tidak tau? Saat pulang aku sudah melihatmu jatuh." Arvel hanya akan mengatakan sebagian dari kebenarannya.

"Sudahlah, tidak udah dibahas lagi." Fiona tampak mencerutkan bibirnya.

"Aku ingin makan pizza," pinta Fiona sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"Baiklah, sebentar aku akan memesannya dulu."

Fiona tersenyum senang.

"Arvel," panggil Fiona lagi, itu membuat Arvel kembali menoleh.

"Iya, kau ingin sesuatu lagi?"

"Apa mommy tidak menjengukku?" Arvel sedikit menegang mendengar perkataan Fiona.

Tapi, lebih baik Arvel memberitahu Alia kalau Fiona masuk rumah sakit gara-gara Athena.

"Sebentar ya biar aku telfon mommy." Fiona mengangguk, sedangkan Arvel menuju keluar ruangan untuk menelfon Alia.

"Hallo, ada apa?" Tanya Alia saat panggilan sudah tersambung.

"Mom, Fiona masuk rumah sakit." Semoga keputusannya untuk memberitahu Alia tepat.

"Hah? Bagaimana bisa?" Alia terkejut dengan apa yang dikatakan Arvel.

Please Don't Hate Me (Proses penerbitan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang