Tembus sampai 100 comment, nanti jam 11 aku up lagi.
Kini mobil Arvel sudah berada di halaman mansion nya, Arvel langsung mencengkeram erat tangan Athena dan membawa Athena masuk ke dalam mansion.
Walaupun cengkraman Arvel sangat kuat, tapi Athena berusaha untuk menahan rasa sakit. Seluruh maid pergi saat melihat Arvel dengan tatapan tajamnya.
Arvel sengaja menekan kuat cengkraman nya pada Athena, hal itu membuat Athena sedikit meringis. Arvel tersenyum miring melihat Athena.Arvel langsung membawa Athena masuk ke dalam kamar nya. Langkah lebar Arvel membuat Athena kewalahan untuk mengikutinya. Arvel langsung mendorong tubuh Athena dan mengunci pintu kamar nya.
"Kau ingin apa?" Tanya Athena takut, dia tidak pernah melihat Arvel se marah ini. Bahkan aura Arvel lebih menyeramkan.
"Kau tidak takut untuk aku bunuh bukan?" Arvel menyeringai menatap Athena.
Arvel mendekati Athena, itu membuat Athena semakin memundurkan tubuhnya menjauh dari Arvel. Tidak, Athena tidak ingin anaknya kenapa-kenapa. Jika Arvel membunuhnya maka anaknya juga tidak akan selamat.
Bruk......
Tubuh Athena sudah terpojokkan, punggungnya sudah membentur dinding. Saat akan pergi, tangan Arvel langsung menghalanginya.
"Kenapa kau takut? Dimana keberanian mu?"
Athena berusaha mendorong tubuh Arvel, tapi usahanya sia-sia.
Tangan Arvel langsung memegang tangan Athena yang terus mendorongnya. Kenapa Athena malah menangis sekarang? Tidak Athena harus kabur, Athena tidak akan membiarkan anaknya kenapa-napa.
Athena memberanikan dirinya untuk menatap mata tajam itu. Arvel terdiam saat mata biru milik Athena menatapnya. Dengan cepat Athena langsung mendorong tubuh Arvel.
Dan sialnya Athena juga ikut jatuh, kini tubuhnya berada di atas tubuh Arvel. Bibir mereka pun tanpa sadar saling bersentuhan. Saat Athena ingin menjauhkan tubuhnya, dengan cepat Arvel langsung menyambar bibir Athena.
Didalam hati Arvel tersenyum senang, bisa kembali mencium bibir itu. Sedangkan Athena dia sangat terkejut, dia hanya diam menunggu tindakan Arvel selanjutnya.
Karena kesal Athena tidak membalas ciumannya, Arvel menggigit bibir bawah Athena. Kini Arvel sudah merubah posisinya dengan Athena."Balas ciumanku! Anggap ini ciuman terakhir kita."
Mendengar itu membuat Athena langsung meneteskan air matanya.
Kenapa rasanya Athena malah tidak ingin itu terjadi? Dan kenapa dia malah ragu untuk pergi. Tidak, Athena harus pergi setelah ini. Dengan cepat Athena langsung membalas ciuman Arvel.
Beberapa menit bibir mereka saling bertautan, Arvel melepaskan ciumannya karena melihat Athena sudah kehabisan nafas. Mata mereka bertemu, tapi Arvel langsung mengalihkan pandangannya.
Athena mendorong tubuh Arvel dan langsung berdiri. Arvel kembali memasang wajah datarnya.
"Kau ingin tau kenapa aku tidak jadi membunuhmu?"
Athena menatap Arvel. "Kenapa memangnya? kau boleh membunuhku tapi tidak sekarang." Athena memberanikan dirinya untuk membuka suaranya.
"Itu semua karena mu!" Suara Arvel naik satu oktaf.
"Aku?" Athena masih tidak mengerti.
"Kenapa kau bisa mengambil hatiku dengan begitu mudah? Aku mencintaimu! Kau dengar itu?" Tanpa sadar air mata Athena jatuh.
"Tapi itu dulu, sekarang aku membencimu. Kau membuat Fiona meninggal dan kau juga telah melenyapkan anaknya."
Athena tau dia tidak pantas untuk dicintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Chick-Lit(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...