Saat sudah sampai di rumah, Athena melihat seorang wanita paruh baya dan dua orang pria yang berada di rumahnya. "Permisi, kalian siapa?" tanya Athena sopan, kemarin mereka masih belum ada."Tuan Arvel menyuruh kami bekerja di sini," ucap wanita paruh baya itu.
"Oh ... semoga kalian nyaman bekerja di sini," kata Athena ramah. Sekarang, dia akan punya teman di rumah. Mungkin saja ini adalah awal yang baik untuknya.
"Terima kasih, Nyonya."
Athena merasa sedikit tidak nyaman dengan panggilan itu. "Tidak usah panggil nyonya, kalian bisa memanggilku Athena saja." Dia lebih suka dengan panggilan yang biasa, kata nyonya membuatnya muak sendiri.
"Itu benar, dia juga seorang pembantu di rumah ini. Jadi kalian bisa panggil dia dengan namanya saja," sahut Arvel yang baru pulang dengan seorang gadis cantik di sebelahnya. Dia menatap tajam semua orang, termasuk Athena.
"Maaf, Sir," ucap mereka bersamaan.
"Kenalkan, ini Fiona. Mulai detik ini, kalian harus memenuhi kebutuhan Fiona dengan baik." Arvel memperkenalkan Fiona di hadapan mereka. Lelaki itu memang sengaja membuat Athena sadar diri akan posisinya. Athena pasti akan sadar jika Fiona jauh lebih pantas untuk menjadi istri seorang Arvel.
"Baik, Sir."
Athena hanya diam sambil melihat Fiona yang bersama Arvel. Hatinya tiba-tiba sangat sakit melihat Fiona bersama Arvel. Membandingkan dirinya dengan Fiona, tidak salah bila Arvel lebih memilih Fiona daripada dirinya. Fiona jelas lebih unggul. Wajah cantik, tubuh yang sempurna ... siapa yang tidak tertarik? Athena juga bisa melihat kalau Fiona berasal dari keluarga terpandang.
"Josep, ambilkan koper Fiona di mobil!" perintah Arvel lalu meninggalkan mereka dan langsung menuju kamarnya bersama Fiona. Melihat Athena, membuatnya ingin marah-marah. Wanita itu sungguh membuat mood-nya hancur.
Athena pergi untuk menaruh barang belanjaan, sampai ada yang menepuk pundaknya. Dia pun menoleh, melihat pelaku yang melakukannya. ternyata itu adalah pelayan yang dipekerjakan Arvel.
"Nyonya, kenapa tadi diam saja?"
"Athena, nama saya Athena."
"Maaf, Athena. Saya sudah tahu semuanya. Kalau kau adalah istri sah dari tuan Arvel, tapi kenapa tadi kau diam saja saat tuan Arvel membawa gadis lain untuk tinggal di rumah ini?" tanya wanita itu.
"Aku tidak punya hak untuk melarangnya."
"Semua istri berhak untuk melarang suaminya berselingkuh dengan wanita lain."
"Mungkin itu hanya untuk istri di luar sana, tapi tidak untukku." Athena merasa tidak akan ada perubahan sama sekali jika melawan, lebih baik dia diam sambil merencanakan sesuatu yang nanti akan membuat Arvel tunduk kepadanya.
"Kalau kau butuh seseorang untuk bercerita, saya siap mendengarkan semua ceritamu."
"Terima kasih." Athena tersenyum tulus. "Ngomong-ngomong, aku belum tahu nama Anda." Athena sangat senang bisa mendapatkan teman, sekarang dia tidak akan merasa kesepian.
"Perkenalkan, nama saya Emma."
"Bolehkah aku memanggil Anda ibu?"
"Tak masalah."
"Dari mana ibu tahu tentangku?"
"Itu, dari nyonya Alia."
"Dari Mommy Alia?"
"Iya, dulu saya bekerja di tempat Nyonya Alia dan Nyonya Alia selalu menceritakan tentangmu." Emma ikut merasa senang, dia memang sudah mengenal Athena. Apalagi gadis malang itu harus menghadapi dan menjalani hubungan dengan Arvel, pria yang dari awal sama sekali tidak menginginkan pernikahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me (Proses penerbitan)
Chick-Lit(FOLLOW DULU KALAU MAU BACA, SEBAGIAN PART ADA YANG DIACAK) Rasanya memang saat ini takdir belum berpihak pada Athena, diusianya yang masih 18 tahun dia sudah dihadapkan oleh berbagai rasa sakit. Entah Sampai kapan dia bisa bertahan dengan keadaanny...