💕MYD #41

6.6K 814 122
                                    

Kalau kayak gini ceritanya bisa ganti judul jadi 'dilema'!!!!

Dilema mau dimakan apa tidak ini menunya...
Dikira dilema apa???

Akhirnya aku memakannya, menu makan siangnya beneran menu diet sehat, ada daging, sayurnya banyak banget, karbonya kentang bukan nasi.

Tapi baru sekitar 4 suapan aku sudah kenyang banget. Aku memang sedang konsumsi obat diet, dan di petunjuknya obat itu efeknya menghilangkan nafsu makan, bukan lagi mengurangi nafsu makan.

Ngefek sih di berat badan tapi ngefek juga di kepala, dua hari ini aku pusing dan lemes banget. Mungkin karena kadar glukosa darahnya turun ya!

"Sean!!"

Aku hanya bergumam, entah kenapa rasa pusingnya bertambah parah.

"Kamu kenapa?"

Sekuat tenaga aku mengangkat kepala.

"Dit!"

"Sean!! Kenapa?? Samar aku melihat wajah panik Dito.

Aku hanya bisa menggeleng, antara sadar tidak sadar. Aku kembali menyandarkan kepala ke lipatan tangan. keringat dingin keluar semua, seluruh badanku berasa dipakein minyak kayu putih, semriwing tapi panas. Dan setelah itu badanku rasanya melayang.

Tidak begitu jelas kapan Dito mengambil kursi roda karena sekarang dia dan Mbak Ranti sedang memposisikan aku di kursi roda.

Mbak Ranti berjalan di sampingku dan Dito mendorong kursi roda nya. Nafasku rasanya semakin pendek dan detak jantung ku semakin cepat, tubuhku juga gemetaran, aku benar-benar pusing sampai akhirnya aku gak sadar lagi.

Tidak tahu pasti berapa lama aku pingsan, yang jelas aku sadar kalau tadi aku lemes dan pusing banget sampai gak sadar kan diri.

Aku bergerak sedikit tapi kepalaku rasanya berat sekali. Perlahan aku membuka mata mencoba mengenali ruangan ini. Aku masih di UGD kantor.

Alhamdulillah, aku kira sudah di alam baka tadi..

Dan orang pertama yang aku lihat adalah Mbak Arum, salah satu perawat di sini.

"Sean! Ini berapa?"

Aku tertawa pelan sambil memukul jari tangannya yang dia posisikan di depan mataku, walaupun pukulanya juga sangat lemah.

"Masih pusing banget?"

Aku mengangguk pelan sambil sesekali membuka mata. Rasa pusingnya masih parah banget.

"ini minum dulu tehnya!"

Sekuat tenaga aku sedikit mengangkat kepala untuk minum, tenggorokan rasanya kering.

"manis banget Mbak!"

"Biar nambah tenaganya! Glukosa darah kamu cuma 63 lho! Ya sudah, kamu istirahat dulu. Kata dr. Dito ini habisin infus kedua kamu baru boleh dilepas."

Aku mengangkat tanganku yang satu baru sadar kalau diinfus. Ya Allah parah banget ya? Ngilu sendiri lihat jarum nempel di tanganku.

6. Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang