💕MYD #47

6.4K 765 91
                                    

Kring.. Kring.. Kring....

Aku mematikan alarm hp dan meliriknya.

"Allahu akbar!!!"

Aku langsung terbangun dan mencoba membangunkan Dito.

"Dit!! Bangun! Kita udah telat!"

Dito malah semakin merapatkan selimutnya. Aku yang sudah nggak banyak waktu langsung berlari ke kamar mandi. Sambil mandi, aku terus gedor-gedor pintu sambil teriak manggil Dito agar dia bangun.

Hari ini dua minggu sebelum acara pernikahanku, kantor mengadakan acara capacity building untuk membangun kembali komitmen akreditasi. Dan rencananya sekalian nanti kita akan sampaikan undangan pernikahan  ke teman-teman.

Rencana berangkat adalah jam 8, setengah 8 semua karyawan sudah harus kumpul. Tadi habis subuh kita malah tidur lagi, alhasil kesiangan.

"DITOOOO!!! Udah bangun belum!??"

Astaghfirullah Dito! Nggak bisa diajak cepet!

Beberapa saat kemudian aku sudah selesai mandi, aku keluar dengan pakaian olahraga yang digunakan hari ini. Aku sudah bersiap teriak lagi agar Dito bangun, tapi sungguh diluar dugaan. Suamiku itu juga sudah siap dengan pakaian olahraganya wajahnya pun udah segar, nggak mungkin dia mandi secepat itu, dia kan kalau mandi lebih lama dariku. Bahkan dia juga sudah minum kopi sambil melihat ipadnya.

"Ayo buruan! Malah teriak-teriak!" Ucapnya tanpa dosa.

Aku sudah hendak membalas ucapannya tapi Dito keburu menunjuk jam tangannya. Aku mngurungkan niat, aku langsung menata barang-barang pribadi, untung saja keperluan lain sudah aku siapkan tadi malam.

Dito membawa dua tas ransel kita ke mobil, aku berjalan sambil memakai sepatuku. Sebelum masuk mobil aku berlari ke seberang jalan untuk pamitan pada abi dan bunda diikuti Dito.

"Mau nggak, Dit?"

"apa itu?"

"Pisang goreng, tadi nyomot di rumah tetangga!"

"Haha mau!" Dito membuka mulutnya minta suap karena tangannya menyetir.

Aku membuka hp dan chat digrup kantor  udah ramai banget pada nanyain dimana posisi kita. Duh maaf ya teman!

"Pakai ini biar wangi, kan kamu nggak mandi tadi!" Aku menyemprotkan parfum ke tubuh Dito biar wangi lalu gantian ke jilbabku.

"Siapa bilang? Sebelum subuh kan udah mandi wajib!" Jawabnya dengan senyuman lebar.

"Ya gara-gara kamu juga jadinya kesiangan bangun! Ssstttt udah ah! Pantang membahas yang sudah lalu!"

Dito malah tertawa sambil memainkan pipiku. Kalau nggak di stop Si Dito pasti akan dengan senang hati membahasnya, sedangkan aku malu. Udah. Titik.

Ketika sampai kantor aku langsung buru-buru keluar mobil. Dua tas kita sudah dibawa Dito dan aku membawa sisanya termasuk tas berisi undangan. Dan begitu kita masuk ke bus, langsung deh teman-teman yang lain dengan semangat menyorakki kami yang telat.

"Hehe maaf gaess!!"

"Ini kalau nggak ingat kamu yang bayar udah kita tinggalin Se!" ucap Mbak Ranti.

Aku hanya bisa tersenyum, merasa bersalah juga sih! Aku langsung duduk di samping Dito.

"Baik karena sudah lengkap semua mari kita awali keberangkatan hari ini dengan berdoa semoga semuanya lancar, acara kita sukses dan pulang kembali dengan selamat berkumpul dengan keluarga. Yang pengantin baru juga biar segera bulan madu lagi!" Ucap Pak Widi sambil melirik aku dan Dito.

6. Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang