💕MYD #17

4.2K 680 63
                                    

"Ke kiri Sei! Cepet! Yaaaahh kalah! Lo sih kurang gesit!"

"Kamu yang berisik daritadi Del! Ganggu konsentrasi!"

"Hahah, gemes gue lihat lo mainnya! Masih mau lanjut gak? "

Aku melirik arloji sebentar, masih jam setengah 2. Lagian ini weekend dan besok gak kuliah.

"Lanjut dong, udah lama aku gak main kayak gini!"

Aku berjalan menuju kasir untuk nambah saldo kartu gameku, tadi Delta ngajak makan siang di Jogja City Mall, habis itu lanjut main di timezone seru juga ternyata.

Akhirnya Delta nurut aja apa mauku,  dia juga ikut larut keseruanku main game. Bahkan aku gak bisa berhenti tertawa ketika dia main pump it up, kocak banget ini orang.

Setelah puas main game, akhirnya kita laper dan memutuskan untuk makan lagi dengan menu yang sama karena restoran terdekat dengan timezone.

Sampai disini aku dan Delta mempunyai banyak kesamaan, gak suka basa-basi, gak suka ribet milih tempat makan yang penting bikin kenyang dan gak masalah makan dua kali menu yang sama karena sekarang ini kita memesan kembali menu yang sama persis seperti tadi sebelum kita main.

"Terimakasih buat hari ini Del!"
Kataku dengan tulus, karena memang aku sangat berterima kasih padanya, hari ini penuh dengan tawa.

"Haha, gue yang terimakasih karena sejak tadi lo yang isiin saldo gamenya, lumayan buat gue anak kos!"

Aku mencibir, karena aku hanya traktir gamenya selebihnya semua Delta yang traktir.

"Btw, jangan panggil gue 'Del' gitu dong Sei! Gua selalu merasa jadi Adel! Pak Satria itu yang sering manggil gue 'Del' apalagi kalau saking keselnya karena gue berulah, pasti panggilnya 'Adeeeeeel'!"

Aku tertawa lagi dibuatnya, selain jadi penyiar radio bakatnya bisa jadi pelawak juga.

"Kamu yang bandel itu, memang aku harus panggil apa?"

"Mas juga boleh, gue tuh selalu bermimpi ada yang panggil gue 'Mas', damage nya luar biasa ketika di panggil gitu."

"Haha, ogah! Tuaan juga umurku!"

"Ya gak apa-apa, latihan manggil suaminya!"

"Haisssh... Stop! Gak usah di lanjut!"

Delta malah semakin puas tertawa karena merasa berhasil menggodaku.

"Kamu juga jangan panggil aku 'Sei'!"

"Memang kenapa?"

"Gak apa-apa, gak suka aja dengarnya!"

"Oke, nanti gue cari panggilan sayang buat lo!"

Astaga! Terserahlah Del!

Setelah makan Delta mengajakku untuk membeli buku yang sedang dia butuhkan, cukup kagum sih model Delta begini tapi masih serius sama kuliah nya.

"Kamu rajin juga ternyata!" Ujarku saat menunggu kasir menghitung belanjaan kami. Aku membeli 1 buku tentang filsafat ekonomi dan 1 Novel.

"Tak kenal maka tak sayang!" Jawab dia dengan gaya tengilnya.

"Terserahlah El!!"

Delta membalikkan badannya. "El?"

"Katanya gak mau dipanggil 'Del'! "

"Hahah, nice! Suka gue! Lo panggil gitu jadi pengen nyanyi!"

"Nyanyi apa?"

"Aku bukanlah superman, aku juga bisa nangis!" Tanpa rasa malu Delta bernyanyi agak keras,kalau begini aku yang malu karena beberapa pasang mata kini menatap ke arahku.

6. Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang