💕Missing Part (2)

7.3K 596 128
                                    

Sebelum baca part ini pastikan lagi nggak sibuk banget ya, soalnya part ini bakalan panjaaaaaang banget... 😁

Maafkan daya halu yang sulit dikendalikan akhirnya jadi kata-kata yang banyak banget.. Kalau yang capek baca langsung skip aja.. Hehe

Maaf juga dari kemarin mungkin part ini gak bisa dibuka, karena kesalahan bukan pada wattpad anda tapi pada jempolnya author...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Delta Arghani Hestama..

"aku beneran pengen ada Kerjasama dari kamu, ketika kamu tidak melihat masa depan kamu ada padaku bilang jujur dari sekarang, tapi jika kamu yakin sama aku, bilang juga maka aku akan maju. Tapi Se... Ketika aku sudah maju maka aku tidak akan berhenti sampai dapat tujuanku."

Sean masih termenung sambil mengaduk es jeruknya.

Sejujurnya ini kali pertamanya gue deg-degan menunggu jawaban seseorang. Bukan berarti gue nggak pernah dekat dengan wanita, ada beberapa tapi belum ada yang bikin hati gue bener-bener tergerak untuk menyatakan cinta.

kalau ada banyak cewek yang suka bikin status galau gara-gara di Php-in cowok, mungkin salah satu cowoknya setipe sama gue.

Bagi gue, masalah hati itu tidak sederhana. Tidak cukup saat ini suka dan nyaman terus jadian. Ya nggak nyalahin juga kalau ada yang punya pemikiran begitu. Tapi kalau prinsip gue beda.

Ini hati gue dan gue tahu banget apa yang hati gue mau. Keinginan terbesar gue dalam hal pasangan hidup adalah sekali seumur hidup. Makanya gue pilih perjelas di awal sebelum gue bener-bener cinta sama wanita itu tapi ditengah jalan dia pergi, itu malah lebih menyakitkan.

pasti ada yang bilang tergantung takdir Tuhan juga! Iya gue tahu, kalau sudah ngomong takdir itu udah nggak bisa di apa-apain lagi. Tapi sekali lagi, ini hati gue sendiri. Terserah gue mau bagaimana membawa hati gue, selanjutnya pasti ujungnya gue serahkan ke Tuhan juga.

"Apa yang membuat kamu yakin, El? Aku tidak sebaik yang kamu lihat!"

"Intinya banyak hal yang membuat hatiku tergerak Se, kalau aku jabarin alasannya pasti terdengar seperti gombalan dan aku yakin kamu bosan untuk mendengar!"

"Memang kamu pernah sakit hati? Katamu aku wanita pertama?"

Gue meneguk habis minuman mencoba meredam sesuatu yang mengusik hati, sesuatu yang beratahun-tahun gue kubur.

"Pernah."

Sean memperhatikan gerak-gerik gue yang mungkin sudah berubah, kali pertamanya dia melihat gue yang tidak seheboh biasanya. Entah kenapa juga kali ini gue tidak bisa mengendalikan sesuatu yang bergejolak di hati.

"Kalau kamu nggak bisa cerita, nggak apa-apa El!" ucap Sean.

Dan rasanya semakin miris dengar ucapan Sean. Semakin  kesini gue semakin pengen Sean kasih kesempatan, gue nggak tahu kenapa harus Sean yang mengerti banget tentang gue. Rasanya harapan gue ke Sean semakin besar tapi tentu saja masih gue tentang, gue tahu sayang Sean ke gue itu beda dengan sayang gue ke Sean, tapi gue tetap berharap bisa berubah.

"Bukan sakit hati lagi Se, tapi Wanita yang pernah sangat aku cintai sampai hati menghancurkan hatiku. Sampai membuat aku tenggelam ke kegelapan!"

"Delta, Nggak usah cerita kalau kamu belum siap! Lebih baik kita pulang sekarang!" titah Sean dengan suara lembutnya, sepertinya dia semakin khawatir melihat gue yang sudah berubah ekspresi.

"cukup dengerin aku dan jangan tunjukkan perhatian kamu! Jangan buat harapanku tambah tinggi!"

Sean menarik nafasnya lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. "monggo lanjut ceritanya!"

6. Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang