💕MYD #29

4.8K 739 118
                                    

Seseorang berlari ke arahku, dahi dan telapak tangannya diperban. Jas almamater nya terlihat kotor sekali.

"Abang kenapa di sini? Sama Sean kah? Saya minta maaf sekali, Sean ikut demo tapi saya gagal menjaganya. Tadi kami terpisah."

"Sekali lagi kamu buat dia dalam bahaya, jangan harap bisa bertemu dengannya lagi!!"

Delta tersenyum tipis, terlihat wajah cemasnya. Walaupun rasanya ingin sekali memakinya tapi aku tahan, selain tidak baik, orang ini cukup berarti untuk Sean.

"Saya boleh lihat Sean, Bang?"

Aku tidak menjawab tapi membukakan pintu untuknya. Delta mendekati Sean dengan wajah yang semakin cemas.

"Maafkan aku Sean!" ucapnya.

Sial sekali kenapa aku tidak suka melihat wajah sedih Delta? Kenapa harus setulus itu dia pada Sean?

"Sekali lagi saya minta maaf, Bang!"

"Hmm."

"Bang Dito, apa boleh saya menemui orangtuanya?"

Sebisa mungkin aku menyembunyikan kekagetanku.

"Saya ingin minta maaf karena telah membuat Sean begini. Saya akan mengakui semua kesalahan, agar orangtuanya tidak memarahi Sean."

Kenapa juga Delta ini harus jadi pria yang bertanggung jawab, makin susah aku mencoretnya.

"Nanti ditanyakan dulu."

"Terimakasih. Boleh saya menemani Sean sampai dia sadar?"

Cukup Delta!!!!!

"Sebaiknya kamu pulang, istirahat dan ganti baju kamu."

Terdengar desahan kecewa darinya, tapi akhirnya dia menuruti omonganku. Sesaat sebelum pergi pun dia masih sempat menatap dalam ke Sean. Baru setelah dia pergi aku menghubungi Mas Yoga lagi.

Sean belum juga bangun, tapi alhamdulillah nafasnya sudah teratur, denyut nadinya juga sudah normal.

Aku menunggu di sampingnya, bangun Sei!! Itu tadi ada Delta, apa kamu enggak dengar??

Kamu nyaman sama dia Sei?

Aku memutuskan untuk sholat ashar terlebih dahulu dan menitipkan Sean pada perawat jaga.
Ketika aku kembali Mas Yoga dan Tante Ulfa sudah datang.

Aku menyapa mereka sebentar lalu Mas Yoga mengajakku keluar.

"Kamu semalam tidur dimana Dit?"

"Rumah teman Mas."

Mas Yoga membuka botol minum ya, meneguk isinya setengah.

"Sebentar lagi aku wisuda Dit, gak bisa jagain Sean lagi!"

"Bukannya ada Delta, Mas?"

Mas Yoga tersenyum tipis,lalu berdiri membuang botol minum yang sudah habis.

"Jangan Delta."

"Aku gak tahu Mas!"

Mas Yoga kembali duduk di sampingku. Dia menatap ke arahku.

"Kamu manusia teraneh yang pernah aku temui Dit!"

"Bukan aneh Mas, aku sadar diri aja!"

"Dit.. Dit... Kalau Sean tahu kamu jodoh-jodohin aku sama dia pasti bakal ngamuk itu anak!"

"Sudah tahu dia Mas, aku sering bilang kamu pria yang baik untuk dia."

"Terus responnya?"

"Ya seperti itu, kadang diem aja, kadang ngamuk, kadang ngelempar sepatu, kadang nginjek kaki. Sean banget lah, tahu sendiri kan gimana dia?"

6. Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang