💕MYD #45

7.8K 812 94
                                    

"SEI!!"

"Astaghfirullah, Dito!"

Aku hanya bisa menatap pasrah ke Dito, buka pintunya pakai kekuatan banget, pagi-pagi bikin orang kaget!

"Hehe, maaf! Kaget ya?" Ucapnya sambil mendekat ke tempatku.

"Kenapa sih? Nih lihat eyeliner ku panjang sebelah kan jadinya!" protesku.

"ya maaf! mana coba lihat!" Dito memutar tubuhku jadi berhadapan dengannya, dia memegang kedua sisi kepalaku dengan tangannya.

"Eh iya panjang yang kiri, nggak bagus jadinya Sei! Hapus gih!"

"Siapa yang salah coba? Tanggung jawab!"

Dito malah tertawa bahagia melihat aku yang kesal. "Sini aku bersihin! Pakai apa?"

"Pakai ini!"

Dia menerima pembersih make up lalu dengan telaten dia menghapus eyeliner ku yang kepanjangan. Lumayan juga kerjanya!
Setelah bersih aku kembali merapikan eyeliner, Dito masih duduk di meja setia menungguku selesai.

"Ini bibir kamu cuma satu kenapa lipstiknya banyak banget?"

"Itu beda-beda namanya Dito, ada liptint, lip cream, lip matte!" Jawab ku sambil mengoleskan liptint setipis mungkin. Tiap harinya aku jarang banget pakai make up, paling cuma tambah eyeliner dan liptint. Bedakan cuma kalau mau kondangan aja. Selain karena malas ribet, karena nggak Pinter dandan juga.

"Sama aja buat di bibir kan? Tapi kenapa yang dipakai cuma itu terus?" Dia bertanya sambil menunjuk liptint yang baru aku pakai, aku malah heran jadinya. Aku jadi istri Dito baru tiga hari ini dan baru sekarang dia lihat aku pake make up begini.

Aku berdiri di depan Dito sambil menatapnya curiga.

"Kok kamu tahu kalau cuma ini yang sering aku pakai?"

"Ya.. Karena setiap hari warna bibir kamu seperti itu terus! Aku cuma mau bilang aku suka yang nggak berlebihan seperti itu!" Jawab Dito sedikit terbata, wajahnya lucu banget membuat aku semakin ingin jahil padanya.

"Masa? Kamu berdosa banget lho Dit berarti karena sering lihatin bibirku padahal belum halal!"

Aku sengaja ngisengin dia tapi sedetik kemudian keadaan berbalik. Dengan gerakan secepat kilat Dito merubah posisiku menjadi yang duduk di meja, dia mengunciku dengan kedua tangannya.

Ini yang namanya kualat, saat ini aku yakin wajahku lebih nggak karuan dari pada Dito tadi karena wajah Dito semakin dekat.

"Berarti sekarang waktunya menebus dosa karena sudah halal?"

Dito semakin mendekatkan wajahnya lagi.

"Dit.. Ayo berangkat kerja. Nanti telat!" Sekuat tenaga aku menjaga nada bicara agar tidak terdengar gugup tapi sepertinya gagal total.

"Telat nggak masalah asal dosa-dosaku bisa ditebus!"

Dito malah semakin gencar menggodaku..

"Aaaarggghh, Dit! Ayo berangkat!" Walaupun seluruh tenaga aku kerahkan untuk mendorong Dito tapi tenaganya ini jauh lebih kuat.

Dito langsung tertawa puas banget melihat aku yang sudah secara terang-terangan terlihat gugup

"Jangan pernah berani menggoda suami pagi-pagi begini, kalau nggak mau bolos kerja!" Bisiknya di telinga lalu mencium pipiku.

Aku hanya bisa mendengus kesal, salah strategi ternyata!

Aku merapikan jilbabku lagi lalu membawa tasku dan tas Dito keluar.

6. Marry Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang