PART 40

7.6K 534 26
                                    

Dito kini sedang berada di kamarnya, melihat foto Angel yang ia ambil secara diam-diam saat di sekolah.

"Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini" ucap Dito.
"Kamu tidak menepati janjimu untuk selalu bersamaku ngel."
"Bagaimana aku bisa menjalani hari-hari ku tanpa kamu."

Dito menangis, dia sangat terpukul dengan kepergian Angel.

"Tapi aku akan menepati janjiku untuk mengurus dan menyayangi Lio" ucap Dito lalu ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Setelah mencuci muka, Dito ke bawah untuk menemui Lio, ya Lio sekarang tinggal bersama d yangito, sesuai anjuran bundanya.

Ternyata Lio sedang duduk dengan menyandarkan kepalanya di dada ayah Revan sambil melihat foto Angel yang berada di tab pemberian Angel yang selalu ia bawa kemanapun, tab itu bisa dilipat menjadi kecil, jadi dapat memudahkan Lio membawanya.

"Lio" panggil Dito.

Ayah Revan yang melihat Dito pun beranjak pergi dan sekarang Lio berada dipangkuan Dito.

"Lio kangen ommy" ucap Lio.
"Lio pengen sama ommy."

"Daddy juga begitu, tapi kita tidak boleh terlalu sedih, jika kita sedih, ommy tidak akan bahagia disana" ucap Dito.

"Lio mau kan ommy selalu bahagia?" Tanya Dito.

"Lio mau, jadi lio ndak boleh telus-telusan nangis, gitukan dad?" Ucap lio sambil menyeka air matanya.

"Nah pinter, ini baru anak daddy" ucap Dito sambil mencium pipi Lio.

Dito sudah mengabari orang rumah Angel jika Angel meninggal dan Lio tinggal bersamanya.

Bi Nina dan yang lainnya sangat syok atas berita kematian nonanya itu, bi Nina dan lainnya ziarah di makam Angel setelah Dito dan lainnya pergi.
Memang dit banguno sudah tahu rumah Angel, Dito juga sudah pernah ke rumah Angel walaupun harus kucing-kucingan dengan anak buah Silvia itu.
Tapi Dito tidak tau tentang perusahaan dan gengster nya.

"Kak Al" panggil Ara.
"Ala boleh ndak main cama Lio?" Izin Ara.

"Tentu boleh dong" jawab Dito.
"Lio main saja ya sama Ara."

"Iya dad" ucap Lio.
"Ayo" ajak Lio lalu menggandeng tangan Ara.

Dito tersenyum sedih sambil melihat Lio yang sedang bermain dengan Ara disertai tawa bahagia, seharusnya Dito bisa melihat ini bersama Angel.

"Ayo semuanya, waktunya makan" teriak bunda Risa dari dapur.

"Ayo, Lio sama a yangra udah dulu mainnya, kita makan dulu" ucap Dito lalu menggandeng mereka berdua.

Di meja makan, semuanya sudah berkumpul.

"Cucu oma mau makan apa?" Tanya bunda Risa.

"Telselah oma saja" jawab Lio dan diangguki bunda Risa, lalu bunda Risa mengambilkan makanan sehat untuk Lio.

"Kamu makan sendiri?" Tanya Dito saat melihat Lio yang menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri.

"Sebenalnya lio selalu disuapi ommy, tapi kan sekalang ommy ndak ada, dan ommy bilang kalo Lio halus mandili" jawab Lio membuat mereka yang mendengarkan tersenyum sedih.

"Jika kamu ingin disuapi kakak akan menyuapi kamu" ucap Eca.

"Ndak usah kak" tolak Lio.

Lalu mereka makan siang dengan tenang.

"Lio pengen pulang dulu, mau ambil sesuatu" ucap Lio ke di laluto setelah selesai makan dan mereka kini berada di kamar Dito.

"Mau ambil apa?" Tanya Dito.

A N G E L I N E✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang