PART 41

7.3K 529 38
                                    

two weeks later

Sudah dua minggu sejak kematian Angel, hari ini Dito sudah mulai masuk ke sekolah.
Sebenarnya dia malas ke sekolah, dua minggu di rumah pun sebenarnya Dito juga tidak bersantai di rumah, dia berada di kantor ayahnya membantu ayahnya untuk mengurus perusahaan.

Selama 2 minggu itupun keempat teman Dito selalu datang ke rumah Dito untuk minta maaf, tapi tidak selalu dibukakan pintu oleh Dito.
Memang mereka bisa masuk ke rumah, tapi tidak bisa masuk ke kamar Dito.
Lio? Dia di rumah dengan bunda dan yang lainnya.

"Dito, ayo sarapan dulu" ajak bunda Risa diangguki Dito.

"Anak daddy makannya yang banyak ya" ucap Dito ke Lio.

"Iya dad" balas Lio sambil terus menguyah ayam gorengnya.

"Bun, Dito mau bawa bekal" ucap Dito.

"Tumben, biasanya mau makan di kantin aja" ucap bunda Risa.

"Pengen aja bun."

Setelah menerima bekal dan memakan sarapannya, Dito berangkat dan tentunya berpamitan dulu dengan keluarganya.

Dito menggunakan mobil sport nya, melaju dengan kecepatan sedang saat ini.

Sampai di sekolah, seperti hari-hari biasanya yang selalu menjadi pusat perhatian tapi ada yang beda dari bisikan mereka.

"Dito makin ganteng."
"Akhirnya Dito masuk lagi."
"Kasihan ya"
"Iya, tapi do'ain aja semoga Angel tenang di alam sana."
"Cinta beda alam."
"Gimana ya sikap Dito nanti sama temen-temennya itu."

Dito melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelasnya, di sana sudah ada teman-temannya.
Dito duduk tanpa menengok ke mereka.

"Dit" panggil Reno.
"Gue minta maaf."

"Gue juga minta maaf bos" ucap Satria.

"Gue juga dit" ucap Rania.

"Gue juga, maafin kita ya" ucap Sila.

"Bukan ke gue seharusnya kalian minta maaf" ucap Dito sambil terus menatap ponsel.

"Tapi kita juga ngerasa bersalah sama lo" ucap Reno.

Dito tidak menjawab apa kata Reno, dia fokus membaca kembali chatnya dulu bersama Angel.

Kring kring

"Selamat pagi anak-anak" ucap guru.

"Pagi bu."

"Baik, hari ini kita akan meneruskan pembahasan kemarin tentang bab bla bla bla bla bla bla."

Dito memang menatap ke depan tapi pikirannya entah ada dimana.

Kring kring kring

Pelajaran pertama telah usai, mereka keluar kelas untuk ke kantin.

"To ayo ke kantin" ajak Reno.

"Gak" balas Dito.

"Ayolah, nanti lo laper lo" ucap Satria.

"Iya, ayo gercep gue laper nih" ucap Sila.

"Gue gak ngantin."

"Nanti lo laper lo, jangan kayak gini, lo mau sakit?" ucap Rania.

"Gue bawa bekal" ucap Dito lalu pergi dengan membawa paper bag kecil yang berisi bekal dan minum.

Dito meninggalkan keempat temannya yang sedang menatap sendu ke arahnya.
Dito sekarang berada di rooftop, menikmati makanannya sambil menatap langit.

A N G E L I N E✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang