Stop!!!! Sebelum baca tekan tombol Bintang dulu, agar saya tambah semangat untuk melanjutkan cerita ini.
.
.
.
.
.Alena kembali terlelap setelah beberapa menit yang lalu bangun. Itulah yang Alena lakukan, bangun, tidur lagi, Alena merasa ingin selalu tidur dan dengan cara itu ia tidak merasakan sakit yang ia rasakan.
Liam masih Setia menemani Alena dan menjaga Alena, ia rela tidak ke kantor hanya ingin menjaga istrinya yang sedang sakit dan terbaring lemah di atas brankar. Walaupun Alena sudah sadar, Liam masih saja merasa khawatir, ia harap, besok Alena sudah diperbolehkan untuk pulang.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam. Mama?"
"Alena kenapa, Liam?"
"Dia demam, Ma."
"Astaghfirullah. Sekarang keadaannya gimana?" tanya Rama.
"Alhamdulillah, sudah mulai membaik."
"Kamu sudah makan?" tanya Alana.
"Baru saja, Ma."
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
"Kak Alena. Hiks ... Kak Alena bangun."
"Husst ... diam Liy!" tegur Rama.
"Dia lagi tidur, Liy," ucap Liam.
"Orang lagi tidur di suruh bangun," ucap Alana.
"Eh, Liya kira Kak Alena belum sadarkan diri. Tadi kan Kak Liam memberitahu Liya, kalau Kak Alena pingsan."
"Itu pagi tadi. Tadi dia sudah bangun, makan sudah minum obat juga sudah."
"Syukurlah. Kak Alena baik-baik saja kan, Kak?"
"Dia cuma demam."
"Syukurlah. Liya khawatir banget, takut terjadi hal buruk."
"Liya ke sini sama siapa?"
"Tadi sama Abang tapi Abang gak bisa nganter sampai sini, mau ke kampus. Nanti pulang ikut Mama, Papa ya."
"Iya-iya."
Alena mengerjapkan matanya, tidurnya terusik oleh suara-suara yang ada di ruangannya.
"Kak Alena."
Alena tersenyum melihat keluarganya ada di sampingnya. "Liya, Mama Papa juga ada?"
"Gimana, Nak? Apa yang kamu rasakan?"
"Pusing? Ma."
"Kalau mau tidur, tidur aja lagi."
"Alena mau pami,t" ucap Alena sambil menatap mereka.
"Mau ke mana?" tanya Aliya
"Mau pergi "
"Mau pergi ke mana? Kamu kan lagi sakit" ucap Alana.
"Sayang mau ke mana?" tanya Liam.
"Pergi."
"Iya, pergi ke mana?"
"Pergi ... ke alam mimpi," jawab Alena sambil terkekeh.
"Astaghfirullah ... Mama kira mau ke mana."
"Dasar Kak Alena, suka bikin kami takut, Liya kira mau pergi ke mana gitu."
"Bumil marah nih?"
"Cuma kesal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua
General Fiction15+ Pernikahan yang Alena mimpikan, tak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Perjodohan yang konyol merusak harapan Alena untuk hidup bahagia bersama sang suami. Kedua orang tuanya bersepakat untuk menjodohkannya dengan anak teman sang ayah, yang akh...