prolog ; intro

10.2K 964 264
                                    


Sudah lima guru les yang gagal bertahan walau hanya satu minggu menjadi pembimbing Matematika Jeon Jungwon.

Bukan. Ini tidak seperti cerita pada umumnya dimana Jungwon adalah anak nakal dan suka membuat masalah. Tapi-

"Pokoknya guru les ku besok lagi harus yang laki-laki, Ma. Jangan perempuan."

"Memangnya kenapa? Mama mencari guru les bukan berdasarkan kelamin. Tapi kemampuannya di bidang Matematika." Cerca sang ibu---Jeon Jihye---kembali memutar kedua bola mata. Merasa jengah harus terus mencarikan putra bungsunya guru pembimbing untuk peningkatan nilai Matematika Jungwon.

Helaan napas Jungwon adalah tanda frustasi. Lelaki yang masih 17 tahun itu mulai melirik ke arah dimana hyung---kakak pertamanya---duduk memainkan ponsel tak jauh dari posisinya.

"Mama harus berhasil mencari guru les yang laki-laki. Kalau tidak, hasilnya akan tetap sama. Mereka tidak fokus membimbingku belajar dan lebih senang melihat Jungkook hyung saja."

Itulah alasan mengapa Jungwon benci memiliki kakak laki-laki yang super tampan. Semua gadis pasti terpesona dan tergila-gila.

Jungwon memberhentikan lima guru les sebelumnya, karena ia tidak tahan sang guru lebih sibuk mencari perhatian dari Jungkook ditambah penampilan yang semakin hari semakin tak enak dipandang oleh Jungwon.

"Baiklah, Ma. Kalau begitu aku ingin Eunha noona saja yang menjadi guru les ku mulai minggu depan." Jungwon sudah memantapkan diri akan hal ini. Lagi pula, Lee Eunha adalah seorang dosen perempuan di salah satu Universitas ternama kota Seoul.

"Yha! Kau mau cari mati denganku?! Lagi pula aku tidak bersalah. Gadis-gadis itu saja yang menyukaiku. Kenapa malah jadi begini?!" Jungkook meprotes. Lelaki itu seketika membenarkan posisi duduk. Menyimpan ponsel yang dari tadi digunakan bermain game. Mendengar permintaan dari Jungwon seketika menyita perhatian Jungkook.

Dari tempat Jungwon duduk laki-laki itu tersenyum penuh kemenangan.

Jungkook tidak akan pernah bisa berkutik jika perempuan bernama Lee Eunha hadir didekatnya.

"Kalian berdua kan sudah putus hubungan. Sekarang dia bukan siapa-siapamu lagi. Tidak ada larangan untuk membuatnya menjadi guru les ku. Lagi pula, jika Eunha noona yang menjadi pembimbingku di rumah, dia tidak akan tergoda olehmu seperti guru les ku sebelumnya." Jungwon malah memberi ekspresi mengejek kepada kakaknya.

Sungguh, jika melihat Jungkook secara langsung saat ini, lelaki itu seperti tokoh pemarah dalam game burung merah yang terkenal pada masanya. Bagaimana alis Jungkook menyatu dan tegas, matanya memincing seperti siap menerkam Jungwon sang adik hidup-hidup.

Apa yang ada di dalam kepala adiknya ini? Jungkook membatin.

Jelas ia tak akan sanggup jika harus bertemu dengan mantan kekasihnya lagi. Lee Eunha adalah kelemahan Jungkook dalam segala hal. Astaga, memikirkan wanita itu kembali saja sudah membuat pangkal paha Jungkook tak nyaman.[]



* * *

Tadinya aku mau mutusin buat hiatus sampe januari tahun depan. Tapi gak ada salahnya nitip prolog ini dulu.

Baiklah, sampai jumpa di part 1 nya...


Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang