Kepastian-37

316 62 248
                                    

SEBELUMNYA VOTE DULU YAH GUYS!
SOALNYA VOTE ITU GRATIS, PUMUNG GRATIS KENAPA NGGAK? YUK VOTE-VOTE, PAKET KOMPLIT KALAU KOMEN JUGA!

ViviAnatasya4

"Kalau lo udah buat nyaman, setidaknya berilah kepastian. Putus atau terus, lanjut atau nggak, iya atau tidak."

"Saat hati ku nerima kamu apa adanya, lalu kenapa fisik yang harus jadi penghalangnya."

--AlvaroWijaya🐆

Sebulan telah berlalu, ujian sudah menanti. Tinggal 14 hari menuju ujian yang akan menentukan masa depan. Tumpukan buku berhamburan memenuhi meja, ada lima remaja yang nampak lusuh menatap deretan huruf yang membingungkan otak.

"OMG!!"

Semua sorot mata menatap Qheysia yang sejak tadi menjerit-jerit nggak jelas. "Lo kenapa?" ucap Keempat remaja lainnya secara bersamaan. Ciee sama, canda sama.

Qheysia menatap keempat sembari nyengir, mungkin jeritannya udah ganggu belajar mereka. Bukan sekedar ganggu, tapi pake banget. "Gila-gila, OMG. Gue gegana guys! Gegana bangets!!" cetuk Qheysia menutupi wajahnya dan menginjak-injakkan kakinya ke lantai.

"Why?" tanya keempatnya bersamaan lagi.

"Gile banget, gue sakit hati. Gegana banget gue, abang gue. Abang gue hiks ..." Qheysia menagis secara tiba-tiba, sangat aneh bukannya tadi menjerit kenapa sekarang menangis. Dasar mahluk aneh.

"Abang lo, nggak papa kan?" tanya Keyvan memeganggi bahu Qheysia.

Qheysia menggenggam tangan Keyvan, mentapnya sejenak. "Keyvan ..., abang gue udah punya pacar ...!!"

"Lah, terus kenapa lo nangis? Bukannya bagus dong, kan pacaran itu wajar. Abang lo juga berhak bahagia, yang nggak wajar itu kalau abang lo nggak doyan pacaran." tutur Keyvan memutar bola matanya jengah.

Dasar mahluk aneh!

"Muka lo gile, emang dasar! Semua cowok sama aja." ujar Qheysia, menepuk jidat Keyvan.

"Gue nggak" ketus Keyvan kembali mebaca bukunya, namun tidak fokus kepada bacaannya, melainkan pada Qheysia yang sejak tadi nyerocos.

"Sama" tegas Qheysia.

"Gak"

"Sama!!"

"Qheysia, lo tuh jangan drama. Gue tau lo mau balikan kan?" sahut Keyna meneguk jus alpukatnya yang sejak tadi setia di atas meja.

"BALIKAN?" teriak Qheysia. Mebuat seisi cafe menatapnya aneh.

"Gue tau itu kode, gue tuh orangnya peka banget. Yah mungkin keseringan memberi kode, namun tak di respon. Mencoba menunjukkan rasa gue, tapi ehk nggak di anggap. Itu emang udah jalannya, sacret admirer." ucap Keyna melirik Reyhan dengan ekor matanya.

Yah, anggap saja itu seperti kode keras. Untuk manusia yang nggak peka!

Qheysia tersenyum sinis. "Lebih parah lagi, kalau lo udah pernah sama-sama jalin hubungan. Terus di putusin tanpa alasan yang jelas, yah berasa keabu-abuan gitu. Bingungin banget, untung udah putus"

"Nyindir nih?"

"Keyvan, mantan lo nyindir tuh" sorak Varo membuat pipi Qheysia memerah.

"Apaan sih? Baca tuh buku, jangan mikirin lope-lopean. Bukan masanya lagi" ketus Keyvan kembali membaca buku.

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang