Derita-51

322 35 104
                                    

"Tenggelamlah mantan, terbitlah balikan"
--Qheysia Mahendra

"Tertinggal atau di tinggal, di keduanya sama-sama ada penyesalan."
--Reyhan Vahregas


"AL! AL! AL  ...!"

Teriakan yang berdesus membuat telinga rasanya bergetar, berdengung, dan juga ingin segera merapatkan tangan. Menutup telinga untuk tak mendengar. Teriakan yang terus saja menyuarakan nama Alvaro membuat Vio risih. Baru saja Vio tinggal satu pekan di rumah Varo dan di kejutkan dengan suara bising yang tak henti-hentinya menyebutkan nama dari suaminya itu.

Rasa penasaran berkecamuk dalam benaknya, Vio perlahan mendekati pintu, ia menarik ganggang pintu itu dan. "Angel?"

"Minggir Lo, mana Al? Gue mau ketemu" seru gadis itu, yang ternyata adalah Angel. Gadis yang selalu bermimpi menjadi orang yang di cintai oleh Varo. Namun, sayang hati Varo sudah lebih dulu jatuh pada vio.

Keadaan angel sangatlah kacau, ia menangis tersenduu-sendu, ia sangat kacau. Terlihat jelas, bahwa ia kecewa tentang sesuatu hal.

Vio mengerutkan dahinya, kebingungan menimpanya. "Daniel, kenapa dia?" Tanya vio melihat keberadaan Daniel yang ternyata juga bersama Angel.

"Ehmm, itu. Ehmm, i-itu Vi--" desus Daniel, gelagapan. Lebih tepatnya nampak ketakutan.

Belum sempat Daniel menyelesaikan ucapannya. Varo datang lebih dulu. Angel langsung saja kembali berteriak histeris. "AL, KAMU GAK BISA LAKUIN INI AL!! KAMU JAHAT AL! JAHAT!" Angel menangis tanpa henti, terselebat rasa sesal di hatinya. Tangisnya terlihat sangatlah nyata ia kecewa.

"Ada apa ini?" Vio masih tak mengerti, apa, kenapa, dan banyak sekali pertanyaan yang berputar di kepalanya.

Varo menarik lengan angel, "AL KAMU JAHAT, LEPASIN GAK?" Tolak angel, sedikit berteriak.

Dan sepersekian detik, hal yang tak terduga. Varo mendekap angel dalam peluknya. Itu pun di hadapan Vio, istrinya yang baru ia nikahi sepekan lalu. "AL HIKS, HIKS. KAMU JAHAT AL, KAMU GAK BISA LAKUIN INI SAMA SAYA AL. SAYA GAK BISA NERIMA SEMUA INI, KAMU PEMBOHONG AL, PEMBOHONG!"

Vio tak tahan melihat drama di hadapannya. "Apa-apaan sih Lo, gak usah pake peluk-peluk segala" Vio menarik Angel,menjauhi Varo suaminya.

Angel menatap Vio sinis, ia tak peduli dengan Vio. Baginya Vio tidak berhak atas Al, tidak akan pernah. "HIKS, AL KAMU UDAH JANJI KEPADA AYAH SAYA KALAU KAMU BAKAL NIKAHIN SAYA, TAPI INI APA? SAYA BARU PERGI BEBERAPA PEKAN DAN KAMU ..., KAMU MENIKAH SAMA JALANG INI!" Ucap Angel.

PLAK

Vio menamparnya begitu keras. Hingga bunyinya begitu menggemah, terdengar jelas bahwa tulang pipinya mendapat serangan yang begitu menyakitkan. Sorot mata Vio, terpancar amarah dalam matanya. "KALAU PUNYA MULUT DI JAGA YAH, JANGAN SEMBARANG LO" tegas Vio sembari menunjuk ke arah angel.

"Vi, udah!" Tatap sinis vio terarah pada sumber suara yang menyuruhnya berhenti. Tatapannya masih sama, masih perlu penjelasan. "Kamu belain dia Var? Dia?"

"Iya," Varo menjawab Vio, dengan sedikit menunduk. Entah ia merasa bersalah, ataukah ini nyatanya.

Vio tersenyum smirk, "Hah, astaga gue baru sadar kalau Lo masih sama, masih jadi pecundang" Ia Mela hkah menjauh, melangkah mundur perlahan. Diam tak bersua, tatap nanar penuh derita.

"Gak pernah berubah" lanjut Vio, meringis dalam diamnya.

"Vi, dengerin dulu" ucap Varo mendekati Vio.

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang