penyakit yang menyiksa-20

552 168 18
                                    

Sebelum baca silahkan beri votenya
⭐⭐⭐
Happy reading guys

Pada akhirnya, harapan hanyalah meninggalkan dua hal. Menjadi kenyataan, atau hanyalah angan yang akan terlupakan!
--Alvaro Wijaya

Sudah cukup lama, Varo menunggu. Namun, Dokter itu tak kunjung keluar dari ruangan tersebut. Varo berjalan, mondar-mandir. Dia terus saja gelisah, dia tidak bisa tenang sebelum tahu keadaan Vio, dalam keadaan baik-baik saja.

Bagaimana keadaan, Vio?

Apakah dia, baik-baik saja?

Apa, dia sakit?

Jika ya, sakit apa?

Dia akan sembuhkan?

Pertanyaan itu, mengalun diotak Varo. Tak ada hal lain yang ada diotaknya, hanya Vio seorang. Rasa takut, meruntukki dirinya. Jikalau nanti, ada kabar yang tak sedap didengarnya tentang gadis pujaannya! Berharap semua sesuai dengan harapnnya.

Tak butuh, waktu lama. Seorang lelaki, menggunakan jas putih dan alat medis yang mengalun dilehernya, menandakan bahwa dia adalah seorang Dokter. Dokter itu keluar dari ruangan tesebut, dia nampak menampakkan raut wajah yang membuat, jantung Varo berdetak sangat kencang. Berharap gadisnya dalam keadaan baik-baik saja.

Varo, dengan sigap berlari kecil menuju tempat Dokter itu berada. Dokter itu masih saja menunduk, menunduk? "Saya temannya Dok. Dokter Vio kenapa?" tanya Varo, khawatir. Dokter itu menatap Varo, dia menatapnya. Yaa!

"Mohon maaf, saya tidak bisa memberitahukan anda. Sebelum keluarga Vio datang. Tolong, jika keluarga Vio datang hubungi saya. Saya ingin mengatakan sesuatu" ucapnya, dengan wajah tanpa ekspresi. What? Kenapa perasaanku tiba-tiba, nggak enak? Apa yang sebenarnya terjadi?

Varo diam, mengapa jawaban Dokter seperti itu. Nampak sangat serius, apa sebenarnya penyakit Vio? Apa Vio mengidap penyakit? "Katakan saja, Dok. Vio kenapa Dok? Dia berdarah?" tanya Varo, semakin khawatir akan keadaan Vio.

"Mohon maaf, ini sudah peraturan rumah sakit. Saya tidak bisa melanggar" ucap Dokter itu, lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.

Varo merasa kesal, mengapa rasanya tak tenang. Vio!

Varo, menyandarkan kepalanya ditembok putih, rumah sakit. Dia merogoh saku celananya. Mengambil sebuah benda pipih, dia sibuk mencari nomer yang dia tahu pasti, akan sangat kaget mendengar berita ini. Tangan Varo, bergetar. "Ha-halo" ucap Varo, terbata-bata. Gadisnya! Selama ini Vio, nampak baik-baik saja. Lalu apa ini? Tidak mungkin, jika Vio hanya kecapean. Hah, apa pun alasannya ini juga karna Alan. Ya, Alan!!

"Varo, ngapain lo nelpon gue" ucap Keyna. Bertanya.

Wajah Varo, nampak sangat kacau. Dia berantakan, darah Vio yang ada dipakaiannya tak diperdulikan. Rambutnya, sangat acak-acakan. Raut wajahnya menampakkan, bahwa kini dia sangat gelisah dan sangat kacau. Hatinya seakan dicabik-cabik, menjadi ribuan keping. Kini, dia bahkan tidak tahu bagaimana keadaan gadisnya, dia tak berani menemui gadisnya itu.

"Key, ini gue Varo. Vio, Key. Vio" kata Varo, semakin merasa depresi.

"Vio, kenapa. Hah"

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang