PUTUS-30

351 81 228
                                    

"MANTAN JANGAN DI KENANG!"
-ALVARO WIJAYA

   

AYOK

P

U

T

U

S

"Lo Bulan? Lo pacar Varo? Ralat mantan rupanya,"

"Kemarin bersama Varo, hari ini bersama Reyhan, dan besok mungkin Keyvan!" sahut salah satu dayang sang bibir merah.

Vio mengepalkan tangannya, menahan amarah yang seketika muncul akibat perkataan yang tak bisa di saring oleh orang yang mengucapkannya. Entah saringan kata atau otak sang pengucap yang kotor! Keduanya sama saja.

"Gue nggak mau cari ribut, jika bibir merah lo nggak mau diam! Maka gue yang akan membukam!" cetuk Vio, membuat ketiga gadis di depannya terdiam tak bisa berkutik.

Tatapan tajam seketika terarah pada Vio. Tajam, setajam silet!

Terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa kata-kata Vio sudah cukup melukai egonya. Bahkan, ia ingin membalasnya dengan cara yang sama pula, melukai egonya!

"Wah, wah! Ternyata lo ini masih punya keberanian. Tapi sorry, gue nggak sebanding dengan lo. Menjijikkan" cetuknya, menatap Vio dengan jijik.

Plak ...

Berselang beberapa detik, sebuah tamparan melesat di pipi kiri gadis itu. Bagaimana tidak? Bagaimana bisa? Perkataan sepahit itu di keluarkan oleh gadis semanis itu! Ternyata yang di kira adalah gula bisa saja racun yang mematikan.

Suara tamparan itu menggemah, membuat tulang-tulang pipinya seketika ingin retak. Sakit dan ngilu sekali!

"Auw, shit!" rintih gadis itu, memeganggi pipinya yang baru saja di berikan sebuah salam manis dengan tamparan yang Vio layangkan.

"Kalau punya mulut di jaga, apa gunanya punya mulut yang hanya bisa nyampah? Cantik luar, tapi hati membusukkan" cetuk Vio.

"VIO"  teriak gadis itu, menaikkan satu oktaf nada suaranya. Awalnya ingin melukai ego Vio malah ia yang semakin terlukai egonya. Inikah yang di namakan senjata makan tuan!

"Apa? Marah?"

°°°

Vio membasuh wajahnya di wastafel, lelah menghadapi gadis yang hanya luarnya saja manis, tapi hatinya heh!

Ia sesekali menatap dirinya dari pantulan cermin yang ada di hadapannya, semakin pucat rupanya. Vio tersenyum melihat hal itu, pucat bukanlah masalah. Mati adalah masalah! Karna akan membuatnya kehilangan semua yang ia miliki, bukan harta? Tapi cinta.

Sebuah notifikasi muncul di layar ponsel Vio.

Drt ...

Drt ....

Alvaro Wijaya
Ketemuan?

Vio mengerutkan dahinya, aneh sekali. Tak biasanya seorang Varo mengirimkan line kepadanya. Ada apa?
Dengan cekatan Vio menari-narikan jari-jemarinya di atas layar ponselnya, lalu ia hapus, mengetik, hapus, mengetik, hapus dan akhirnya hanya tanda (?) tanya yang ia send. Dasar Vio!

Violin Valencya
?

Alvaro Wijaya
Ada hal yang perlu di jelasin, agar semuanya nggak keabu-abuan!

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang