Perpisahan-36

314 56 139
                                    

SEBELUMNYA VOTE DULU YAH GUYS!
SOALNYA VOTE ITU GRATIS, PUMUNG GRATIS YAH KENAPA NGGAK? YUK VOTE-VOTE, PAKET KOMPLIT KALAU KOMEN JUGA!

ViviAnatasya4


GONG SHI FA CHAI

🤗

"Bagaimana jika kita tak bisa bertemu lagi?"
--Alvaro Wijaya

"Gue yakin, gue pasti akan datang untuk menyelesaikan pertemuan yang belum terselesaikan."
--Violin Valencya


"Gue rindu"

"Hah,"

Tatapan Vio yang nampak sendu, seolah ada hal yang ingin ia utarakan. "Gue rindu lo"

"Aku?" ucap Varo bertanya.

Vio berdengus, entah harus di mulai dari mana dan di akhiri dengan cara apa. Setelah belajar bersama di pantai, Vio mulai tertekan dengan keinginan Bunda yang membuatnya bingung. Sangat bingung.

"Iya, lo. Siapa lagi? Hah? Cuman lo manusia yang ada di sini selain gue, jangan masang tampang bengek deh, entar gue tojok mau lo?" ujar Vio berusaha nampak biasa saja, walaupun sebenarnya ia sedang tidak baik-baik saja.

Vio menepuk bahu Varo, bergerak berlahan untuk duduk di samping lelaki itu.

"Apa salah aku, sehingga kamu ingin menonjok wajah ku?" tanya Varo dengan polosnya. "Ngak papa, gue cuman rindu lo. Itu sebabnya gue menemui lo"

Dasar nggak peka!

Jantung Vio, lagi dan lagi selalu berkapasitas tinggi jika bersama Varo. Seakan Varo adalah imun yang perlu untuk di suplai setiap harinya. Oh, ini sangat membuat Vio menjadi ...., entahlah. Yah, seperti para remaja yang pada umumnya! Jika bertemu dengan pujaan hatinya, yah seperti itulah rasanya. Entah apa namanya, rasa itu!

Varo membenarkan poni Vio yang agak berantakan. Menatap Vio penuh dengan pengharapan, seketika perlakuan itu membuat Vio merasa canggung. "Kalau kamu rindu, seharusnya jangan bertemu. Karna rindu itu akan semakin tumbuh jika pertemuan ini telah berakhir" pekik Varo yang masih terus menatap mata Vio.

"L-lo nggak suka ketemu gue?" ketus Vio.

Varo tertunduk diam.

"Kenapa lo diem? Lo nggak jawab, jadi bener lo nggak suka ketemu gue" Vio merasa kecewa, Varo tak suka lagi bertemu dengannya. Varo tak menyukainya lagi, tidak lagi ...

Vio menoleh ke arah lain, cairan bening memenuhi kelopak matanya. Sangat kecewa rasanya mengetahui hal ini.

"Aku tidak suka bertemu dengan mu" suara bass yang baru saja berdecit, bak petir di telinga Vio!

Benar rupanya, lo udah nggak suka ketemu gue. Bahkan liat wajah gue, lo nggak sudi, harusnya gue sadar Var. Harusnya gue sadar diri, gue harusnya sadar.

"Tapi ...., aku sangat suka bertemu dengan mu" ucap Varo di sertai senyuman tipis di wajahnya. Senyuman itu bahkan menular di wajah Vio.

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang