TERLUKA

75 10 0
                                    

"Saya hanya menjauh, bukan meninggalkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya hanya menjauh, bukan meninggalkanmu. Percayalah!"

.

.

.

"Gue akan tetap di sini, akan terus menanti, akan terus mencari. Sosok Lo yang perlahan pergi."


"Papa hiks ...., Papa hiks ...., Maafin Vio Pa"

"Ini semua salah Vio, Vio udah jahat ke Papa. Gara-gara Vio, Papa bunuh diri hiks ..., Hikss ..." Pekik Vio, menyalahkan dirinya sendiri akan kematian Papa nya.

Tak sanggup melihat makam Papa nya, lebih lama lagi. Matanya memerah, menangis sejadi-jadinya. Menyesal dan menyalahkan dirinya, ia jatuhkan tubuhnya di makam Papa nya.

Kakinya bahkan tak mampu menahan tubuhnya, gemetaran tangannya mengelus nisan yang bertuliskan nama Papa nya.

"Apa?" Cetuk seseorang di samping Varo. Mengenakan kacamata hitam.

Ia melepas kacamatanya, sosok yang Vio kenaladalah Ibu Varo. Istri pertama Papa nya. "Suami saya meninggal karna kamu? Kamu penyebab kematian suami saya? Iya?"

"Jawab!" Bentak Ibu Varo, ia menarik pergelangan tangan Vio begitu keras hingga Vio meringkih kesakitan. Ia semakin di buat bersalah akan kematian Papanya.

"Ini semua salah Vio, maafin Vio hiks ...., Maafin Vio ...." Vio memeluk kaki Ibu Varo, menangis di bawah kakinya. Ia semakin terpuruk dalam tangisannya, kehilangan Papa yang baru ia temui sekali dalam hidupnya itu. Membuatnya menyesal.

Kenapa?

Kenapa Tuhan cepet banget manggil Papa Vio?Kenapa Tuhan gak kasih Vio kesempatan buat menghabiskan waktu bersama Papa? Tuhan tega merebut Pap dari Vio. Vio sayang papa Tuhan, Vio sayang Papa.

Plak

"Sialan!" Decit Ibu Varo, menampar Vio begitu keras. Membuat orang-orang di sekitarnya melonggok tak percaya.

"Ibunya udah gak bener, pantesan anaknya juga gak bener" cibir Ibu Varo lagi, mempermalukan Bunda Vio dan juga Vio.

"Ibu, udah." Varo menarik Ibunya, mendekapnya. Ibu nya pasti adalah orang pertama yang merasa kehilangan, meski Papa dan Ibu nya sering bertengkar. Tetapi, sesungguhnya mereka saling sayang.

"Varo, hiks ... Papa kenapa bisa kayak gini? Sa, Papa hiks ...." Ibu Varo juga smaa kehilangannya, ia menangis tak kuasa menahan sedihnya.

"PAPA!"

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang