SEBELUMNYA VOTE DULU YAH GUYS!
SOALNYA VOTE ITU GRATIS, PUMUNG GRATIS KENAPA NGAK? YUK VOTE-VOTE, PAKET KOMPLIT KALAU KOMRN JUGA!"Lo itu, kalau gak ngerepotin. Yah, malu-maluin"
--Keyvan Bramasta"Sumpah lo baperin, tolong kalau gue baper jangan lari yah. Soalnya di kamus gue gak pernah ada kata galau loh."
-Qheysia MahendraSebuah ponsel sejak tadi di genggamnya, berjalan mondar-mandir nan gelisah. Menunggu dering telpon yang tak pernah berdering. Berhayal akan adanya dering telpon yang menanyakan kabarnya dan menciptakan serpihan senyum di wajahnya yang gelisah saat ini.
"Kita memang sedang berduka," dengus Reyhan. Tersenyum kecut. Ia melempar ponselnya ke semmbarang arah, peduli apa? Jikalau ponselnya hancur sekali pun karna ia melemparnya. Itu bukan perkara besar, tingga beli lagi. Maklum orkay.
"Ralat, gue yang sedang berduka. Lo gak" ucapnya lagi.
Reyhan menarik selimut tebalnya dan menutupi setengah tubuhnya. Dengan sesekali memejamkan matanya untuk meluapkan kekesalannya. "Selamat malam untuk diri sendiri, semoga besok lebih baik dari hari ini"
°°°
Pagi yang cerah, mentari nampak malu-malu menyindari. Angin terhembus kencang menggerakkan jendela-jendela.
"Selamat pagi, Italia" kata Keyna sembari menguap, kantuknya masih saja melekat. Huh.
Keyna berjalan sempoyongan menuju ke dapur, ia hendak membuat secangkir coffee panas atau apa pun itu yang bisa menghangatkan tubuhnya dari angin dingin di pagi ini.
"OH, YAAMPUN!"
Keyna memeganggi kepalanya, kesal. "Please deh, gue ...., pikun banget sih. Yaampun kenapa pikun gue harus muncul di saat sekarang sih? Yaampun, gue kan belum belanja. Yakali gue belanja pagi gini, duh mana dingin lagi." desus Keyna meruntuki ke pikunannya itu.
"Dahlah, bodoamat. Tinggal mesan ojol aja"
Keyna mengambil ponselnya, membuka aplikasi untuk memesan ojol.
"Jiehh, ojol di Italia ganteng banget profilnya, gimana kalau ketemu langsung? Duh, Yaampun ingat Celin Key."
"Duh meresahkan banget deh," Keyna meloncat kegirangan, sesekali ia memejamkan matanya karna terpesona dengan para ojol yang cakepnya kelewatan. Kelewatan ganteng.
Drtt ...., drt ...., drt ...
Tiba-tiba telpon Asrama Keyna berdering, Keyna menatap telpon yang berada tak jauh darinya. Menghela nafasnya pelan.
Huh
Kenapa sih, selalu ada pengganggu saat gue lagi bahagaia. Italia, gue rasa lo harus nunggu lebih lama lagi. Eyuhh.
"Siapa sih nelpon pagi buta gini? Ngeselin banget" omel Keyna mengangkat telpon Asrama yang tadi berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You And Me✔
Ficção Adolescente"Kalau lo peduli, lo gak akan ninggalin gue. Lo jahat!" "Saya adalah salah satu takdir buruk dalam hidupmu" °Luka adalah bagian dalam hidup °Suka adalah salah satu keberuntungannya Tawa dan tangis juga tak jauh berbeda, selalu ada yang tersembunyi d...