Tertangkap-45

251 57 121
                                    

Vote, vote guys
💐

💐💐

💐

"Gue udah berusaha, tapi gue terlambat. Maaf Key, gue belum bisa jadi cowok yang baik buat lo."
--Reyhan Vahregas

"Lo udah cukup banyak berjuang buat gue, sekarang! Saatnya lo mundur, please. Gue gak pantes, gue sama sekali gak pantes buat lo"
--Keyna Amalia Putri


Langkah kakinya berdecit pelan, menampilkan tatapan sedikit ketakutan. Ia mengambil koper berwarna hitam yang ada di bagasi mobil.

Huft.

Ia bernafas berat, memejamkan matanya sesekali. Melihat sekitarnya yang nampak sepi nan sunyi. Ia menutup bagasi itu dengan sedikit keras.

Prak!

"Gue harap ini yang terakhir, brengsek" katanya sedikit berbisik pada kedua lelaki yang sejak tadi berdiri di sampingnya.

Setelah mengatakan hal itu, gadis itu mencepol rambutnya. Ia berjalan berlahan, dengan tatapan fokus ke depan.

"Hello, nona"

"Gak usah basa-basi, pak Reza. Ini barang, dari tuan Al"

"Coba buka, saya ingin melihatnya"

"Hmm, barangnya bagus."

"Kalau begitu, berikan gue bayarannya. Gue gak mau buang waktu gue di sini, anyting? Give me your money? Now! But, l don't have time"

"Emm, nona Keyna. Saya rasa, barang yang kamu bawa itu terlalu mahal untuk harga yang saya tawarkan"

"Bayar semau lo aja, gue gak peduli. Cepetan!"

"Heh, gadis sombong"

Door

Mata Keyna memerah, ia memeganggi kepalanya, kesakitan. Darah bercucuran di tanah, mengalir deras bak aliran sungai. Keyna mematung memeganggi kepalanya, nafasnya saling memburu.

Seseorang di sana, yang memeganggi pistol itu. Menutupi semua bagian wajahnya, ia baru saja melesatkan sebuah pelurunya kepada Keyna. Setelahnya, orang itu melarikan diri. Seseorang itu, tidak di ketahui siapa dia? Wanita atau laki-laki?

Bruk

Koper berwarna hitam yang Keyna bawa, terjatuh. Di susul dirinya. Untunglah, Reyhan yang baru saja tiba langsung saja dengan sigap menahan Keyna.

"Keyna," kata Reyhan khawatir, melihat darah yang menetes di kepala Keyna. Sebuah peluru baru saja menembus kepalanya.

Keyna tersenyum getir. Di atas pangkuan Reyhan, beralaskan tanah. Terlihat langit yang gelap gulita.

"Rey, gue tau lo pasti gak akan terkejut liat ini. Karna lo udah tau dari lama, kalau gue ini. Gue adalah anggota kriminal" kata Keyna menahan sakit yang menyerang dirinya.

"Keyna, kita ke Rumah Sakit yah! Gue antar"

Keyna memeganggi kepalanya kesakitan. Menggeleng pelan. "Gak! Jangan Rey, biarin gue di sini. Gue udah berbuat jahat, dosa gue udah berjuben Rey, gue gak mau lari lagi. Gue mau nebus dosa gue." ucap Keyna, sesekali memejamkan matanya. Menimalisir sakitnya peluru yang menembus kepalnya.

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang