Tentang Kita-41

285 61 132
                                    

SEBELUMNYA VOTE DULU YAH GUYS! SOALNYA VOTE ITU GRATIS, PUMUNG GRATIS KENAPA NGGAK? YUK VOTE-VOTE, PAKET KOMPLIT KALAU KOMEN JUGA!

"Akhirnya, sakitnya mulai terasa. Kita berakhir, selesai!"
--Violin Valencya

"Saya pergi, maaf dan terimakasih."
--Alvaro Wijaya

Awali part ini dengan this picture👇

"Mohon maaf," pekiknya sembari menundukkan kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mohon maaf," pekiknya sembari menundukkan kepala.

Wanita paruh baya itu menatapnya aneh, pikirannya mulai berjelajah. Tidak mungkinkan, tidak mungkin itu terjadi. Tidak. "K-kenapa? Kenapa Dok? Anak saya baik-baik aja .... Kan?"

Dokter itu menoleh, ia mengangkat kepalanya menatap wanita paruh bayah yang menarik kerah bajunya. Ia terdiam membisu. Ia sungguh tak berdaya. "Mohon maaf bu, saya sudah berusaha sebaik mungkin. Tapi ..., takdir berkehendak lain. Putri, ibu. Tidak selamat." ucap Dokter.

"HAH?"

Deg

Deg

Deg

Tubuhnya ambruk seketika itu. Matanya bahkan tak mampu berkedip.

Cairan bening seketika terjatuh, membanjiri kelopak mata dan wajahnya. Ia menjerit, menangis.

"Gak mungkin, gak mungkin ..." bunda menggelengkan kepalanya. Ia tak percaya, ini gak mungkin terjadi.

"Maaf bu, saya sudah berusaha sebaik mungkin. Yang tabah bu" ucap Dokter yang tak mampu menatap manik mata bunda Vio.

Bunda berdiri, ia melap air matanya yang tak berhenti berjatuhan. Ia menarik kerah Dokter itu lagi. "TIDAK! ANAK SAYA GAK MUNGKIN TIADA, COBA PERIKSA SEKALI LAGI. DOKTER PASTI SALAH, SALAH!!" pekiknya masih saja tak percaya.

"Anak saya, gak mungkin .... Gak mungkin ini! Dia mengatakan kepada saya, bahwa dia pasti akan sembuh. Gak mungkin, Dokter jangan bercanda. Anak saya selamat kan?" tanya bunda menjatuhkan tubuhnya lagi.

Dokter itu menggelengkan kepalanya, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Entah kenapa hidup ini senang sekali bermain dengannya? Ia sudah kehilangan suaminya, beberapa tahun yang lalu. Yang ia punya hanya seorang putri, kenapa satu-satunya tujuannya harus di renggut lagi? Kenapa harus terjadi?

"VIOO ...!" teriak bunda, berlari mendekati Vio.

Terlihat di buah bola matanya, nampak putrinya. Putrinya terbaring lemah, wajahnya sangat pucat. Sangat pucat.

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang