Kerja di Restaurant-13

600 201 30
                                    

Sebelum baca silahkan beri votenya ⭐⭐
Happy reading guys


Sendok dan garpu saling beradu di atas piring putih. Hanya ada keheningan.

Tanpa sepatah suara, rasanya sangat canggung! Makan bersama dengan musuh bubuyutan yang selalu terlibat pertengkaran. Rasa aneh pun membelenggu diantara Keyna dan Reyhan. Kedua sibuk melahap omelet yang telah di buat oleh Reyhan. Omelet buatan Reyhan menurut Keyna, lumayan! Lumayan enak.

Reyhan sedikit berdehem pelan untuk menghilangkan keheningan yang ada "Ehmmm" Keyna yang sedang melahap omeletnya, melirik Reyhan sekilas. "Lo, nggak papa kan"

"Menurut lo" Ketusnya, sembari meneguk air putih yang ada di meja makan.

Keyna, hanya mengangguk pelan, lalu dia nampak berfikir sejenak. Sambil melihat-lihat dekorasi ruang makan Reyhan. Ruangannya cukup bagus, dengan tema classic. Serta perpaduan warna biru dan putih yang sangat pas.

"Rey"

"Key" ucap Keyna dan Reyhan secara bersamaan. Mereka saling menatap, pandangan keduanya saling menyatu. Bola mata berwarna coklat itu, itu sangat membuat Keyna takjub akan kejaiban Tuhan yang satu ini.

Ahk...nggak, nggak mungkin. Jangan berfikir yang nggak-nggak Keyna
--Keyna amalia Putri

Keduanya masih saling pandang, lebih dalam, dalam, dan terus memandangi manik mata satu sama lain. Hingga keduanya beralih tersenyum simpu, yang entah apa yang lucu? Hingga mereka tersenyum-senyum!

"Lo, duluan" ucap, Reyhan mempersilahkan Keyna untuk mengucapkan apa yang ingin dia ucapkan. "Lo, aja" ucap Keyna, yang mempersilahkan Reyhan untuk berbicara.

"Nggak papa, lo aja" kata Reyhan, sembari membersihkan sudut bibir Keyna, yang terdapat saus tomat dengan menggunakan tangannya. Seketika jantung Keyna, berdetak 3 kali lebih cepat dari biasanya, rasanya udara yang ada di ruangan pun tak cukup untuk di gunakan bernafas. Dia hanya bisa terdiam, terdiam atas perlakuan Reyhan yang terlalu sweet bagi Keyna

"Oke, gimana jelasinnya. Ehmm l-lo nggak ngerasa aneh dengan situasi ini. Maksud gue, g-gue nggak pernah bayangin k-kalau gue bisa--" Kata Keyna, sedikit gugup. Ralat maksudnya sedikit terbata-bata "Bisa makan bareng, cogan. Itu maksud lo" ucapnya, memotong ucapan Keyna yang brlum terselesaikan

"Nggak, gitu. Lo nggak usah kepedean deh" kesal Keyna, memutar bola matanya malas. Ini, inilah yang tidak di sukai Keyna dari seorang Reyhan Vahregas yang di kenal perfect oleh banyak gadis. Keyna tidak suka dengan sikapnya yang kerjanya selalu membuat Keyna kesal dan sebal akan tingkahnya

Reyhan melirik Keyna yang masih setia dengan pandangannya, pandangan yang membuang mukanya agar tidak melihat wajah Reyhan atau apa pun yang berhubungan dengannya termasuk omelet itu. Bahkan omelet buatan Reyhan tak di sentuh Keyna sedikit pun, setelah ucapan Reyhan yang menurut Keyna kesal dan sebal secara bersamaan "Udah, buruan habisin makanan lo. Gue mau bawa lo kesuatu tempat"

Tak kunuung ada jawaban dari Keyna, atau pun sekedar anggukan. Dia malah asik meminum air putih yang ada di gelas bening itu. Seakan munuman itu lebih spesial dari ucapan Reyhan barusan

"Lo, nggak papa" tanya Reyhan, tak ingin di acuhkan. Rasanya Reyhan sedang berbicara dengan tembok, tembok yang nggak punya kuping dan telinga. Ralat maksudnya kuping dan Mulut.

Just You And Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang