68 : Askya

13.5K 1K 71
                                    

"Dinda, jadwal saya besok apa?" tanya Askya kepada sekertarisnya.

"Miss Kya ada jadwal temu dengan Syekh Abdullah!" balas Dinda, Askya mengangguk lalu membuka leptopnya. (Btw, nama Syekhnya author hanya ngasal. Tidak ada hal yang lain-lain oke)

Dinda keluar kembali keruangannya, setelah Dinda keluar Askya berjalan kearah kaca besar yang menampilkan keindahan koto Kairo saat dimalam hari. Askya tersenyum saat melihat keindahan kota Kairo.

Askya memilih keluar dari ruangannya dan ia ingin berkeliling melihat-lihat aneka makanan yang da dikota Kairo ini, dan kebetulan tak jauh dari kantornya sedang ada festival tahunan.

Dan Askya berniat mengajak para karyawannya untuk pergi ke festival tsb, karna ia sedang malas untuk pergi sendirian.

"Kalian bisa ikut saya kefastival yang tak jauh dari sini!" ucap Askya kepada karyawannya, nampaknya para karyawannya sangat senang.

"Benarkah Miss? Apakah boleh?" tanya salah satu karyawan.

"Iyaa boleh, saya sedang malas keluar sendiri! Kalian saya kasih kartu ini, tapi jangan sampai kantor kosong kalian bisa titip dengan teman kalian." balas Askya, dan karyawannya mengangguk.

Askya dan karyawannya keluar dari kantor karna festival tsb tidak begitu jauh mereka memilih jalan kaki sambil menikmati keindahan kota Kairo, Dinda juga ikut ia bersama dengan Askya karna Askya yang meminta.

Saat sampai karyawan yang ikut bersama Askya memencar untuk melihat-lihat, sementara Askya berjalan menatap sekeliling bersama dengan Dinda.

"Kamu ingin sesuatu Dinda?" tanya Askya menatap Dinda yang tengah memperhatikan seorang penjual anggur.

"Ah, sepertinya saya ingin makan anggur Miss," balas Dinda sedikit malu, karna Dinda sedang hamil muda.

"Ayo beli, saya juga ingin!" balas Askya, Dinda tampak senang lalu mengikuti langkah Askya untuk memebeli anggur.

Setelah selesai membeli anggur Askya dan Dinda kembali berkeliling mencari aneka buah dan makanan khas Mesir, saat Askya ingin berjalan kearah penjual makanan tiba-tiba ada seorang pria Mesir yang tak sengaja menabraknya.

"Asif , lm 'aqsid dhlk!" (maaf, saya tidak sengaja) ucap pria tsb, Askya mengangguk.

"Nem 'anah bikhayr," (iya, tidak apa) balas Askya, dan pria tsb tersenyum kearah Askya lalu pergi dari hadapan Askya.

"Wah, Miss pintar bahasa arab!" ucap Dinda kagum, karna ia pikir Askya tidak bisa berbahasa arab.

"Kamu pikir saya tidak bisa berbahasa arab," balas Askya, Dinda menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu kembali mengikuti langkah Askya.

Askya dan Dinda kembali berkeliling hingga Dinda mengeluh perutnya sakit, hal itu membuat Askya khawatir karna Dinda sedang hamil. Dan, Askya memutuskan untuk kembali kekantor saja lalu menyuruh Dinda pulang.

***

"Assalamualaikum , asif 'ana alrrahil alshaykh!" (Assalamualaikum, maaf saya terlambat Syekh) ucap Askya dan langsung duduk dihadapan Syekh Abdullah.

"nem la mushkilatan madha turid 'an tunaqash li'anani mashghul jiddaan!" (Iyaa tidak masalah, apa yang ingin dibahas?karena saya lumayan sibuk.) balas Syekh Abdullah.

Askya mengangguk lalu menjelaskan maksud dan tujuan dirinya mengajukan kerja sama kepada Abdullah Group, setelah selesai menjelaskan maksud dan tujuannya Syekh Abdullah mengangguk.

"Kamu asli indonesia?" tanya Syekh Abdullah, Askya mengangguk namun hatinya menggerutu tidak jelas. 'Elah dia bisa bahasa indonesia, tau gitu ngapa gue ngomong pake bahasa sini!' batin Askya.

She Is My Queen Askya [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang