Bab 19

3.8K 420 53
                                    

Vano datang lebih pagi ke kantor agar bisa segera menyiapkan kontrak kerjasama dengan Wijaya Grup.

"Kirei.. "

"Tumben datang lebih pagi, Pak."

"Iya. Saya semangat nih, mau tanda tangan kontrak." Vano tersenyum lebar.

"Keren.. Congratulation, Pak."

"Berkat kamu dan team juga yang bantu saya. Terima kasih, ya." Vano mengacak rambut Kirei.

"Jadi, Petani Maju suplay sayur dan buah ke semua cabang supermarketnya, Pak?"

"Enggak. Luar pulau kita gak handle." ujarnya.

"Tapi Pulau Jawa saja sudah puluhan cabang, Pak. Sementara di pulau lain hanya ada beberapa saja. Wow.. Keren."

"Iya, dong. Profit yang kita dapat juga gak main-main. Alhamdulillah.." Vano tersenyum senang.

"Percaya gak kamu, aku gemeteran dari tadi." jujur Vano.

Kirei terbahak. "Masa sih, Pak? Aku lihat Bapak itu, cool terus di situasi apa pun."

"Yang ini beda. Wijaya Grup yang kerjasama dengan kita. Bukan main-main."

"Mantap ketuaaa.. Jangan lupa, bonus." Kirei menaik turunkan alisnya.

"Bisa di atur. Yang jelas, rasanya bebanku hilang semua. Thank you Kirei, Kamu sudah mau mendampingiku ke Wijaya Grup." ujarnya.

'Mendampingi hingga ujung usia juga aku mampu, Pak.' lirih Kirei dalam hati. Pasca kejadian kemarin, Kirei lebih berhati-hati pada ucapannya.

"Sama-sama, Pak. Saya juga senang membantu Bapak." Kirei tersenyum manis.

Vano terdiam, rasanya ada hilang dari sikap ceria Kirei.

Atas permintaan Mami Tasya, Vano terpaksa pulang lebih awal untuk makan bersama. Dia melihat Mami dan Papi-nya sudah menunggu di meja makan.

"Tumben Mi, dalam rangka apa kita makan-makan begini?"

Mami Tasya melirik Papi Reza.

"Atas pencapaian kamu, dong."

Vano terseyum senang. "Mami mau apa dari aku?"

"Bener kamu tanya begitu?"

"Iya. Kan aku dapat bonus."

"Mami mau mantu, gimana?"

Vano menatap Mami Tasya tak percaya.

"Kamu gak mau melamar Dira, Bang?"

"Mi.."

"Umur kamu sudah cukup, sayang. Apa yang Abang tunggu lagi?"

"Aku ragu, Mi."

"Loh, kenapa?"

"Dira sibuk sendiri. Komunikasi pun gak terlalu intens."

BANG VANO (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang