Part 1

13.9K 1.3K 344
                                    

"SENKU!!! KALI INI AKU AKAN MENYATAKAN PERASAAN KU PADA YUZURIHA!" Teriak seorang lelaki yang baru saja menginjakkan kaki diruang Laboratorium. Orang yang dipanggil Senku lantas menolehkan kepalanya dan menyeringai tampan.

"10 Milliyar Persen kau akan ditolak." Kata Senku yang merupakan ketua dari ekskul sains disekolahnya. "Karena itulah aku membuat ini untuk mu, Ramuan cinta." Sambungnya lagi sambil menyodorkan sebotol cairan aneh kepada Taiju, seseorang yang tadi berteriak keras.

Taiju hanya menatap botol itu, lantas dengan cepat menumpahkan seluruh isinya kelantai. Sedangkan Senku hanya memandang malas, sama sekali tidak merasa sakit hati karena barang yang ia berikan malah dibuang.

"Maaf Senku! Tapi aku tidak membutuhkannya, aku akan melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan ramuan yang kau berikan." Kata Taiju lantang dan lekas meninggalkan ruang lab. Beberapa siswa berbisik, ada juga yang memandang takjub cairan yang baru saja tumpah namun segera mengambil botolnya.

"Apa benar ini ramuan cinta?" Tanya salah satu siswa.

"Kukuku tentu saja tidak, itu adalah bensin. Jika kau meminumnya kau akan mati."

"Hah!" Siswa yang tadi memegang botol dengan cepat melemparkan botol tersebut kesembarang arah.

"Tapi bagaimana jika Taiju tadi benar-benar meminumnya"

"Heh? 10 Milliyar Persen badan bongsor itu tidak akan meminumnya."

Senku menatap keluar jendela, memperhatikan Taiju dan sudah berada ditaman bersama Yuzuriha, ia menyeringai mendengar bisikan teman-teman lab nya yang bertaruh jika ia akan diterima atau tertolak.

"Nani?! Ap-apa itu!"

Senku lantas menoleh saat baru saja ia akan meminum minuman kalengnya tapi berhenti. Mata merah maronnya melebar mendapati cahaya hijau yang begitu silau, menyinari seluruh bumi. Belum hitungan detik, seketika semua orang yang berada disekitarnya berubah menjadi batu. Tak terkecuali Senku yang kini ikut berubah menjadi batu.

Hitam, gelap, dan tubuh yang tidak terasa. Hidup namun hanya jiwa, raga seperti mati.

Ichi.

Ni.

San.

Yon.

Go.

Roku.

Nana.

Hachi.

Kyuu.

Juu.

Walau tubuh mati rasa, namun otak cerdas nya bekerja dengan baik. Senku terus mengitung detik demi detik, hingga ribuan tahun pun berlalu.

***

Krak!

Langit, hal pertama yang Senku lihat adalah langit biru cerah. Setelah semua batu itu meretak, dirinya bangkit. Namun ada satu hal yang janggal, ia tidak memakai pakaian. Senku terkekeh, ternyata dunia sudah ribuan tahun terlewati, Yaitu 3700 tahun. Bagaimana bisa ia tahu? Tentu saja dengan menghitung.

"Akhirnya bangun juga, kukuku aku benar-benar bangun dimusim semi." Katanya pada diri sendiri.

Senku memperhatikan sekitarnya, tidak ada lagi gedung-gedung pencakar langit atau bangunan-bangunan lainnya, semua rata oleh pohon hijau dan juga tebing-tebing tinggi. Inilah Jaman Batu.

Seringaian terukir jelas diwajah tampan nya, mata merah maron nya menyala, senku benar-benar bersemangat. Walau ia sedikit meringis menyadari bahwa kota yang ia tinggali sudah tidak ada. Namun, mana mungkin ia terus meratapi hal itu bukan?

Senku akan mengembalikan peradaban manusia modern. Pasti!

"Nghh...to..lo..ng.." Suaranya terdengar lirih, namun senku yakin ia mendengar suara manusia.

Eh! Manusia? Dengan langkah cepat ia mencari sumber suara tersebut, tidak peduli jika ia sedang bertelanjang bulat. Berdoalah semoga yang ia dapati seorang lelaki, bukan perempuan.

Namun...

"KYAAA!!! MESUM!!"

Wajah Senku mencium ranting pohon yang dilempar dengan keras, ia sedikit meringis setelah mengetahui fakta bahwa sosok bersuara itu adalah perempuan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Sial memang.

"10 Milliyar persen aku yakin, bahwa yang melempar ranting pohon ini orang idiot." Kata Senku sarkas dan mengalihkan fokus kearah lain, ia memang tidak menyukai perempuan. Tapi ingat! Ia tetap seorang lelaki yang bisa saja Khilaf.

"Eh!!! ISHIGAMI SENKU!" Teriak perempuan yang tak lain adalah (Y/N).

"Hohoho, jadi kau mengenalku?"

"Tentu saja! Kau adalah ketua klub sains yang menolak ku masuk kedalam klub mu." Balas (Y/N) mengebu-ngebu, ia masih sakit hati akibat ditolak masuk kedalam Ekskul sains. Padahal ia yakin dirinya cukup pintar.

"Hah? Oh, jadi kau (Y/N) (F/N)? Gadis yang selalu mendambakan cinta sejati? Menjijikan." Senku berwajah jelek, layaknya kakek-kakek yang sudah termakan usia.

"Apa salahnya dengan cinta? Kau hanya tidak tau cinta itu sungguh indah."

"Apa kau tau? Mengapa aku menolak mu masuk klub ku?"

"Kenapa?"

"Karena semua jawaban yang kau berikan berisi cinta semua! Kau pikir cinta ada didalam sains?"

"Tentu saja bodoh! Biar ku jelaskan kepada mu wahai ilmuan Senku! Saat kita mulai jatuh cinta, entah bagaimana kita sangat gembira sampai-sampai menyebabkan jantung berdetak kencang, telapak tangan berkeringat, dan perut terasa tidak nyaman seperti ada kupu-kupu yang menggelitik."

Senku terdiam, mengapa sekarang gadis ini menunjukkan tanda-tanda saat seseorang jatuh cinta?

"Semua itu sebenarnya karena kadar kortisol di kepala yang meningkat, bukan jantung. selain kortisol, kadar oksitosin yang bisa menguatkan ikatan perasaan dan vasopresin yang berkaitan dengan kepercayaan dan empati juga ikut meningkat. Otak mampu menjalin komunikasi yang sangat baik dengan jantung. Tak hanya saat kita bertatap muka dengan ancaman, tapi juga saat kita jatuh cinta." Sambung (Y/N) dengan senyuman penuh bangga karena merasa menjadi orang terpintar yang bisa memahami cinta dan sains.

"Baiklah-baiklah! Hentikan, sial. Ini pertama kalinya aku mendengar sains dan cinta bersama." Kata Senku datar, wajahnya sangat lempeng sekarang.

"Bagaimana? Kau percaya padaku kan? Pasti kau menyesal karena tidak memasukan ku kedalam klub mu." Kata (Y/N) penuh percaya diri.

"10 Milliyar persen tidak sama sekali, aku bersyukur karena tidak memasukan kau menjadi anggota ku. Bisa-bisa yang dibahas hanya tentang cinta."

"SENKU KAU---KYAAA!! KAU TIDAK PAKAI BAJU!!"

(Y/N) baru sadar jika sedari tadi ia dan senku bertelanjang bulat. Seperti seseorang yang habis kawin lari.






































TBC.

Science Or Love 《SenkuxReaders》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang