Part 58 [End]

4.1K 311 53
                                    

Hampa terasa saat jantung tak kian berdenyut kencang seperti biasa. Telapak tangan hangat kini mulai mendingin, tak lagi bisa mengenggam dengan erat. Mata itu memandang sayu, berharap orang terkasih kini berada disampingnya.

"Kita akan baik-baik saja kan?"

Pertanyaan yang ia sampaikan, menjadi saksi bahwa keadaan memaksa mereka untuk selalu berpikir positif. Kembali teringat, masa-masa kebersamaan yang indah, tanpa harus menanggung beban pikiran. Sekaligus berpikir, mereka akan terpisahkan atau tidak.

Peperangan berlangsung ricuh, apalagi saat dua terkuat berhadapan dengan mereka. Semuanya, tak terkecuali dia yang menjadi pemeran utama dalam pertempuran panas ini.

Seharusnya, mereka akan terus baik-baik saja.
Seharusnya, mereka tak perlu merasakan sedih.

Dan seharusnya, tak perlu ada yang mati serta terpisahkan.

"(Y/N)!!!"

Panggilan itu, hal terakhir yang (Y/N) dengar, sebelum wanita itu menutup mata.

–Beberapa jam sebelumnya–

Rencana untuk membuat mobil selesai, mereka melakukan nya dengan secepat kilat serta menguji apakah mobil itu layak dipakai atau tidak. Rasa bangga kembali Senku rasakan saat dirinya berhasil menyelesaikan alat utama untuk mereka bertempur, ia menatap kendaraan yang bersama "Gorila Uap" yang mungkin sebentar lagi akan berubah menjadi tank besar.

Manik nya tak sengaja melihat postur tubuh kecil wanita disana, dia terlihat membantu Suika naik keatas kendaraan itu dengan hati-hati. Tak luput dari penglihatan Senku, (Y/N) tersenyum sangat lebar dan begitu manis. Hingga ia tanpa sadar juga ikut tersenyum kecil, Senku harap ia bisa terus melihat senyum itu sepanjang waktu walau tentunya keadaan sekarang, membuat mereka kesulitan tersenyum.

Ah iya, diluar perasaan Senku dan mengenai Chrome. Senku akui, Chrome lelaki yang cukup gila serta hebat. Kabar Lelaki itu tertangkap telah terdengar ditelinga mereka, seharusnya Senku yang menyelamatkan nya. Tapi siapa sangka? Lelaki berikat kepala itu berhasil meloloskan diri, ia sempat berkata mendapatkan batrai yang entah sejak kapan sudah berada dalam sel tahanan nya.

Chrome berpikir, itu dari Taiju ataupun Yuzuriha. Ah, dengan kepintaran yang ia miliki. Chorme berhasil membuat cairan berbahaya dengan campuran keringat nya sekaligus listri yang ia dapatkan dari batrai. Hal itu membuat ia mendapatkan sodium hipoklorit yang sekarang kita kenal sebagai pemutih. Karena pemutih memiliki alkalin maka ia bisa menghancurkan tali sampai ke komponen dasarnya.

Selain itu, Chrome bercerita ia berhasil menipu anak buat Tsukasa dengan acting sekaligus keahlian nya dalam meracik. Ia memakan daun perilla kering dan daun asam kecil, jika dicampur secara bersamaan maka daun perilla merah jika dicampur dengan cuka maka akan berwarna merah gelap, dengan kata lain jika dikunyah bersamaan dengan daun asam kecil yang mengandung asam oksalat maka akan berubah menjadi cairan berwarna merah.

Maka dari situlah, Chrome menyatakan dirinya terkena Pneumonia, tentu membuat anak buah Tsukasa cukup ketakutan. Ia menggunakan kesempan emas itu untuk menyerang titit dari orang yang dulunya adalah seorang polisi.

"Hebat sekali, ilmuan Chrome!" Ucap Senku saat itu, ia tertawa kecil membayangkan bagaimana reaksi orang itu jikalau tahu telah ditipu.

"Tidak terasa ya, kita akan mencapai inti dari gempuran hebat ini." Nada suaranya merendah, dengan lembut ia menatap sang pria yang berdiri tidak jauh, sedang berdiskusi bersama Ukyo diseberang sana.

Manik (Y/N) menyendu, entah mengapa perasaan hatinya kini tak nyaman dirasa.

"Kita akan baik-baik saja kan?" Tanya nya entah pada siapa.

Science Or Love 《SenkuxReaders》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang