Part 29

4.2K 704 106
                                    

"—Han!"

"—Chan!"

"(Y/N)-chan!"

(Y/N) membuka matanya, rasa pening kini menjalar keseluruh kepala. Tubuhnya kaku dan menggigil hebat, wajahnya pucat pasi. Sialan! Kemana perginya si pendek itu?!

Mata (Y/N) mengarah kesamping, disana Gen terduduk lemas, lelaki itu mengusap dadanya lega. (Y/N) segera bangkit dan duduk dengan dibantu Gen.

"Gen.." Panggil (Y/N) lirih, suaranya bahkan hampir tidak terdengar.

"Astaga (Y/N)-chan! Ku pikir kau mati."

(Y/N) terbatuk-batuk, dadanya masih terasa penuh dengan air, ia bertanya-tanya, bagaimana mungkin ia tidak mati setelah tenggelam begitu lamanya.

Sedetik kemudian, (Y/N) memandang Gen dengan tatapan aneh, bertanya-tanya dalam benak. Mungkin kah...

"Gen, apakah kau memberikan nafas buatan pada ku?"

Pertanyaan ambigu yang (Y/N) lontarkan membuat Gen tersedak ludahnya sendiri. Ia terkejut mendapati pertanyaan yang begitu nyeleneh walau masuk akal. Dengan postur gugup ia menggeleng pelan.

"Mana mungkin aku berani, menyentuh gadisnya Senku."

(Y/N) melotot, tapi tidak salah juga sih. Ia bernafas lega, matanya menatap nanar pakaian yang basah kuyup. Begitu menyesal karena mempercayai lelaki pendek itu. Sialan!

(Y/N) berdiri, ia harus segera kembali kedesa. Pasti teman-temannya disana mengkhawatirkan dirinya. Apalagi Senku, apakah lelaki itu baik-baik saja, seharusnya sekarang Senku telah melawan Kohaku. Pasti Kohaku sudah maju bertempur dengan Magma.

"Kita harus segera kembali." Kata Gen pelan, firasatnya benar-benar tidak nyaman. Ia mendengar bahwa hari ini turnamen pemilihan kepala desa dan calon Ruri.

"Yah, kau benar."

Akhirnya mereka berjalan berdua, dengan (Y/N) dipegangi Gen. Kakinya masih terlalu lemas dan kaku jikalau berjalan sendiri, apalagi kepalanya yang masih terasa sakit.

Setelah diingat-ingat, sebelum kesadarannya hilang. Lelaki pendek itu mengatakan sesuatu ”Perintah Nona cantik.“ Ya! Itulah yang (Y/N) ingat, lelaki itu mengikuti perintah seorang perempuan untuk membunuhnya.

"Gen, dimana Aruna?"

"Ah! Aku juga tidak tahu, tapi aku sempat melihatnya pergi meninggalkan kerajaan Tsukasa 1 jam yang lalu."

Tangan (Y/N) terkepal erat, matanya menajam. Ia sudah tahu dalang dibalik insiden yang terjadi padanya. Padahal ia yakin, Aruna telah berubah. Bahkan setelah ribuan tahun terlewati, ia percaya itu.

Namun, Aruna egois, ia dan Tsukasa sama saja. Membunuh demi tujuan mereka sendiri.

"Gen, kita harus cepat kembali."


***


Aruna berjalan pelan memasuki desa, senyum manis terus tersungging diwajahnya yang elok. Sesaat ia berhenti karena menangkap postur lelaki yang begitu ia cintai.

Denga perlahan ia berjalan mendekat kearah Senku, tangannya terulur dan menyentuh lengan lelaki sains itu. Senku tersentak, kepalanya menoleh dan mendapati Aruna berdiri tepat disampingnya dan memegang tangannya.

"Aruna.."

Aruna kegirangan sendiri, tubuhnya kian menempel kearah Senku. Hari ini ia teramat senang, tidak ada lagi gadis drama. Tidak ada lagi (Y/N) yang akan menganggu nya bersama Senku. Dan tidak ada lagi, yang merampas Senku dari genggaman Aruna.

Science Or Love 《SenkuxReaders》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang