"Tidak adakah kain disini?" Gerutu (Y/N) karena pakaian yang ia pakai tidak terbuat dari kain, melainkan dedaunan. Sungguh konyol.
"Pakai saja dan jangan mengeluh, kau pikir disini ada mall?" Senku membalas dengan sindiran, perempuan memang merepotkan.
Akhirnya (Y/N) memilih diam, percuma saja berdebat dengan otak sains itu. Yang ada ia yang akan kalah debat, Senku selalu bisa membalas perkataan nya dengan hal yang masuk akal. (Y/N) memperhatikan Senku yang terlihat sibuk dengan batu dan beberapa kayu.
"Apa kita akan membuat gubuk?" Tanya (Y/N) yang sepertinya mengetahui alasan Senku mengumpulkan kayu, tapi batu untuk apa?
"10 Milliyar persen kau benar, kita membutuhkan gubuk kecil untuk berlindung diri." Jawab Senku datar. Dirinya terlalu fokus pada barang-barang yang akan ia buat.
"Lalu, untuk apa batu-batu ini? Kau ingin merebusnya untuk dimakan?"
"Inilah alasannya aku menolak mu, otak bodoh mu hanya penuh cinta, bagaimana caranya memakan batu?" Tanya Senku balik, ia sedikit kesal dengan pertanyaan yang (Y/N) lontarkan.
"Kita bisa menumbuknya untuk dimakan." Jawab (Y/N) santai.
Krik.
Wajah Senku menjadi lempeng, terkesan sangat jelek. Ia menghela nafas, sedikit merutuki nasib sial mengapa ia bisa bertemu dengan gadis gila itu.
"Kalau begitu lakukan yang kau mau."
"Baiklah! Kita akan makan batu hari ini!"
Setelah mengatakan hal itu (Y/N) berlalu pergi untuk mengumpulkan beberapa batu. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapan untuk memakan batu, oh kasihan sekali gigi dan ususnya nanti.
"Hidup berdua dengan gadis tidak waras sungguh merepotkan, aku harus cepat menemukan cairan pembangkit untuk membangkitkan Taiju."
***
"Senku!"
"Tidak perlu berteriak juga bodoh, aku berada didekat mu."
(Y/N) yang dikatai malah menyengir kuda, seolah kata-kata menusuk dari Senku tidak berefek sama sekali padanya. Ia menaruh semua batu yang telah ia kumpulkan dari pagi sampai siang hari, lagi-lagi Senku menatap tak percaya gadis dihadapannya ini. Apakah benar (Y/N) berniat memakan batu?
"Oh iya Senku, saat aku melewati gua ajaib itu, aku samar-samar seperti mendengar suara manusia." Jelas (Y/N), kini diliriknya Senku yang menyunggingkan senyum. Mata merah maronnya menyala. Sekejap (Y/N) terpana akan pesona Senku, sungguh, lelaki berotak encer ini sangat tampan. Bisa-bisa (Y/N) jatuh cinta padanya.
"Badan bongsor itu akan segara bangun dari tidur panjangnya kukuku."
"Taiju?"
"10 Milliyar point untuk mu, tidak kusangka otak penuh cinta seperti mu mengerti perkataan ku."
"Tentu saja Baka! Kau pikir aku hewan tidak mengerti perkataan manusia?"
"Aku tidak bilang kau hewan."
"Baru saja kau bilang, baka Senku."
"Hah?!"
"Ap---"
"SENKU!!! EHHH KAU?!! DARI EKSKUL DRAMA!!! (Y/N) (F/N)!!"
Senku dan (Y/N) lantas terkejut dengan kedatangan Taiju yang tiba-tiba berada dihadapan mereka, (Y/N) yang saking terkejutnya menjadi tidak seimbang sehingga ia oleng jatuh dan menindih Senku yang juga masih dalam keadaan terkejut.
DEG!
EH!
MANIS!
Benda lembut nan manis menempel dibibir masing-masing manusia yang saling menindih. Mata (E/C) milik (Y/N) melebar sempurna menyadari posisi mereka yang intim dan bibirnya yang bertubrukan dengan bibir lain. Dengan cepat (Y/N) bangkit dan menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Ahh sial, dia sungguh malu.
"Ciuman pertama ku..diambil.." Lirihnya pelan, ia sangat merutuki kebodohannya yang tidak bisa menahan tubuh untuk tidak jatuh menimpa Senku.
Sedangkan Senku ikut berdiri, ia juga menutupi mulut dan sebagian wajahnya, jika ditanya apakah ia malu? Tentu! Ia juga sangat malu. Ciuman pertamanya juga diambil, kejadian yang tidak pernah diduga oleh mereka berdua.
"Ha..ha..maafkan aku." Si pembuat ulah malah tertawa hambar. Taiju sialan! Batin (Y/N) yang memandang tajam kearah taiju yang salah tingkah, malah seolah tidak tau apa-apa. (Y/N) bergegas pergi meninggalkan dua lelaki yang saling melempar pandang satu sama lain.
"10 Milliyar persen ia akan berteriak histeris setelah ini." Kata Senku menatap kepergian (Y/N), namun seketika ia menyeringai karena apa yang ia bilang tadi benar. (Y/N) berteriak frustasi yang tidak jauh dari tempat keberadaan Senku dan Taiju.
"Senku kau tidak memakai baju, apakah burung mu tidak menegang setelah kejadian yang tadi?" Tanya Taiju, tanpa sadar ia malah memperhatikan bagian bawah Senku.
"Bodoh, aku bisa menahannya sialan!" Hardik Senku setelah itu bergegas pergi meninggalkan Taiju yang masih meratapi kesendirian nya. Padahal Taiju sudah lama tidak bertemu sahabat kecilnya itu, tapi setelah bangun ribuan tahun, ia malah membuat masalah.
Sungguh penyambutan yang tidak baik.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Science Or Love 《SenkuxReaders》
Historia CortaSenku tahu betul jika ia sudah terlibat cinta, maka otaknya tidak akan mampu untuk berpikir logis. Karena, semua hal tentang cinta itu tidak ada yang logis dan penuh fantasi. Karena itulah, Senku selalu menghindari kata "Cinta" dalam hidupnya. Bagin...