d e l a p a n

4.2K 604 106
                                    

Bukan tanpa alasan Jisung merasa kesal karna Doyoung berbicara empat mata dengan Yara, justru Jisung tau bahwa bias Yara di NCT tuh Doyoung. Jisung ingat betul bagaimana perasaan nya saat melihat foto Doyoung yang menjadi walpaper hp Yara saat ia meminjam hp Yara saat itu.

Niatnya Jisung tuh deketin Yara, bukan malah bikin Yara jadian sama biasnya.

Karna tak tau harus kemana, akhirnya Jisung duduk di teras depan, dan tak minat kembali ke halaman belakang. Padahal ia lah bintang utama malam ini, dan karna ia lah acara ini.

Jisung merongoh kantung celananya saat sesuatu di dalam sana bergetar.

Yara is calling

Seperti tak berniat, Jisung meletakkan hp nya di lantai dan membiarkan panggilan itu terus masuk. Sampai akhirnya pintu di tarik dari dalam membuat Jisung menoleh.

"Lo gue telfonin dari tadi kenapa ga di angkat sih? Mana dorm kalian gede banget, untung aja gue ga nyasar," cerocos Yara sembari duduk di samping Jisung.

Namun Jisung tetap diam.

"Ih gue tu ngomong sama lo Sung."

Jisung tetap diam.

"Ih padahal hp lo di samping gini, kenapa angkat telfon gue?" tanya Yara sambil menganggkat-angkat hp Jisung di depan wajah Jisung.

"Silent."

Karna merasa tak percaya, Yara kembali mencoba menelfon nomor Jisung, dan hp nya berbunyi, membuktikan bahwa Jisung berbohong.

"Silent apanya, nih bunyi." Yara kembali memainkan hp Jisung di depan wajah Jisung. Namun, kali ini berbeda, Jisung menangkap tangan Yara dan mengambil hp nya, membuat Yara sedikit terkejut.

"Kenapasih?" Yara berpindah duduk di depan Jisung,"Badmood kenapa lo?"

Jisung membuang muka.

"Ih tengok gue!" Yara memegang kedua pipi Jisung dan mengarahkan padanya,"Kenapa si? Tadi masi baik-baik aja sebelum gue pergi."

"Gapapa." Jisung menurunkan tangan Yara,"Masuk gih, banyak nyamuk disini."

Yara kembali menangkup pipi kecil Jisung,"Lo juga masuk, acara di belakang itu di buat karna lo, masa lo nya malah menyendiri disini."

"Bentar lagi gue masuk."

Tanpa memperdulikan tangan Yara yang masi memegang wajahnya, Jisung menunduk sambil memainkan jarinya. Entah apa yang ia rasakan saat ini, hanya saja rasanya tubuhnya tak begitu kuat.

Pintu kembali di tarik dari dalam, membuat keduanya menoleh, sontak Yara langsung menurunkan tangannya beserta menjaga jarak dari Jisung ketika melihat siapa yang datang. Dalam hati Jisung mencelos atas kedatangan abangnya ini.

"Kalian ngapain?" tanya Doyoung berdiri di ambang pintu

"Tadi Yara nyariin Jisung, trus dianya disini," Jawab Yara seadanya,"Kenapa bang?"

Masi di ambang pintu, Doyoung melanjutkan ucapannya,"Ada yang mau hyung line bicarain sama kamu, masuk dulu."

Alis Yara bertautan karna merasa bingung, lalu Yara menoleh sebentar pada Jisung yang hanya mengkode bahwa Yara boleh pergi saja.

Namun, Yara menolak. Lalu di tariknya tangan Jisung untuk berdiri,"Angin malam gabagus, ayok masuk bareng gue."

Mau tak mau kali ini Jisung mengikuti ucapan Yara, lalu berjalan gontai menuju ruang tengah dipimpin Doyoung. Setidaknya kali ini perasaannya sudah lebih membaik karna Yara lebih memilih jalan berdampingan dengannya  dibanding Doyoung selaku biasnya Yara.

✔Maknae • pjs [OT23]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang