"Sijeuniii," panggil seseorang yang tengah berdiri di panggung.
Mendegar itu Yara dan seluruh orang yang berada di hall langsung menyauti panggilan dari salah satu member NCT itu.
"Apakah kabar kalian sehat?" tanya nya lagi. Lagi-lagi seisi hall kembali menyauti dengan menjawab baik-baik saja.
"Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian."
Yara menyipitkan matanya berusaha melihat siapa yang berbicara. Harusnya jika itu salah satu member NCT, ia bisa langsung tau siapa itu hanya melalui suara, tapi ia merasa suara ini cukup asing.
"Apakah aku boleh mempunyai pacar?" tanya pria itu yang langgsung membuat seisi hall mengeluh tidak menyetujui,"Ah tidak boleh?" tanya nya lagi.
"Tidakkk," teriak sekumpulan orang yang di panggil sijeuni ini.
Pria itu tertawa pelan,"Biar ku perkenalkan dia dulu pada kalian, mungkin setelah itu kalian akan mengerti," lalu seisi hall menyetujui, "Dia gadis yang cantik, dia baik, dia dapat membantuku menjadi lebih baik, dia selalu ada disaat aku merasa terpuruk, dia selalu menyemangatiku, dia selalu mendengarkanku, bahkan memberikanku saran di setiap masalah ku, dan yang lebih hebatnya, dia seorang dokter," pria itu tersenyum tulus pada orang-orang yang berada di depannya,"Apakah kalian rela aku kehilangan orang sehebat itu?"
Seisi hall diam. Lalu tak lama ada yang berteriak dengan lantang, membuat pria itu menunduk malu.
"APAKAH KAMU SANGAT MENCINTAINYA?"
"Iya, aku sangat mencintai nya," lalu ia tertawa pelan lagi,"Suatu saat, disaat umur kalian cukup, kalian pasti akan mempunyai pacar dan menikah dengan nya. Setelah itu kalian akan meninggalkanku, apakah kalian tega membiarkanku melajang sampai tua?"
Seisi hall kembali berteriak tidak.
"Jadi sekarang kalian menyetujuiku permintaan ku?" pria itu kembali bertanya.
"Baiklah."
"Jangan sampai kehilanggannya."
"Kami akan ikut bahagia jika kamu bahagia."
"Semoga dia adalah wanita yang tepat untukmu."
"Katakan padanya, kami telah berusaha membahagiakanmu, jangan sampai ia berani menyakitimu!"
"Baru saja kamu mematahkan jutaan hati, tapi kami takkan biarkan hatimu patah."
"BUAT KAMU YANG BERHASIL MENDAPATKAN HATI IDOL KAMI, TOLONG BAHAGIAKAN DIA! KARNA KAMI AKAN IKUT BAHAGIA MELIHATNYA BAHAGIA."
Terdengar saut-sautan di sekitar Yara, membuat air matanya jatuh tanpa sebab, ia benar-benar terharu dengan ikatan idol dan fans nya ini.
Lalu seisi hall gelap, hanya tersisa lampu yang menyoroti pria itu dan Yara.
'Wait?! Kenapa gue di sorot?' panik Yara melihat sekitarnya. Ia sangat yakin bahwa saat ini seluruh perhatian tertuju padanya.
"Terimakasih sijeuni," lalu pria itu menatap Yara, terlihat jelas bahwa mata itu mengarah padanya, membuat Yara semakin bingung, ia bahkan masi belum tau siapa yang berdiri di depan sana.
"Yara."
"YARA! BANGUN RA!" teriak Liza, membuat Yara tersadar dari mimpinya,"Udah sore, mandi dulu sana, sekalian gue mau pulang ini."
Yara membuang nafas kasar sembari kembali menutup matanya dengan lengannya, merasa kesal karna mimpi nya di ganggu.
"Jangan tidur lagi lo," peringat Liza sambil mendorong tubuh Yara hingga terjatuh dari kasur, tapi hebatnya kali ini Yara tidak mengamuk, membuat Liza heran,"Ra, lo aman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Maknae • pjs [OT23]
Fanfic"Jadi temannyaa idol aja ribet, apalagi sampe jadi pacarnya"- Yara Berteman baik dengan seorang idol tentulah bukan hal yang muda bukan? Mulai dari kau akan di hujat oleh para fans nya, menjadi bahan perhatian tiap kali kau sedang bersama idol itu...