Kalau ada typo kasi tau ya yorobun:(
✨ m a k n a e ✨
Doyoung berkali-kali mengusap
wajahnya yang basah karena hujan. Setelah berkeliling di sekitar area permainan, Doyoung memilih berteduh sebentar di depan toko perhiasan.Tubuhnya menggigil, bibirnya pucat, giginya saling beradu, di dekatkannya tubuhnya dengan dinding berharap mendapatkan sedikit kehangatan.
"Ra kamu kemana sih?"
Doyoung melihat kiri dan kanan, menimang-nimang kemanakah ia harus kembali berlari. Akhirnya ia memilih jalan yang membawanya ke gerbang keluar.
Dengan bermodalkan rasa yakin, lagi-lagi Doyoung berlari di tengah guyuran lebatnya hujan dengan mata yang sibuk menjelajah sekitar.
Tak jauh di depannya ia dapat melihat sesosok gadis yang terduduk di tepi jalan, di picingkannya matanya berusaha memastikan apakah itu orang yang ada di pikirannya saat ini.
"Yara?" tanyanya pada dirinya sendiri,"Ngapain dia disana." Doyoung kembali membuka langkahnya sambil berlari mendekati gadis yang ia yakini sebagai Yara.
Namun, langkahnya kembali terhenti saat mendengar seseorang berteriak memanggil nama Yara sambil berlari mendekati Yara, dari situ Doyoung benar-benar menyesali keraguannya beberapa detik lalu.
"YARAA!"
Itu Jisung, adiknya itu berhasil menangkap tubuh Yara sebelum jatuh ke jalan. Tanpa Doyoung sadari, tangannya memukul-mukul dadanya yang tiba-tiba terasa sesak, ia benar-benar terlambat satu langkah dari adiknya.
Dari sini Doyoung dapat melihat bahwa Jisung kuat mengangkat Yara dan berlari ke mobil mereka, pikir Doyoung. Setelah pemandangan yang membuat dadanya sesak itu menghilang dari pandangannya, Doyoung berteduh di halte yang berada tak jauh dari lokasinya berdiri.
Cukup lama waktu yang ia gunakan untuk melamun, sekedar menyalahkan keterlambatannya menyadari bahwa itu Yara. Doyoung juga tidak mengerti mengapa ia merasa kecewa pada dirinya saat ini.
Lamunannya terpecah saat Taeyong menelfonnya,"Halo," ucap Doyoung saat menerima panggilan itu.
"Buruan balik ke mobil, Yara udah balik bareng Jisung."
Doyoung tersenyum miris mendengar itu, entah kenapa ia ingin namanyalah yang Taeyong sebut sebagai orang yang membawa Yara.
"Iya, kalian duluan aja, gue lagi makan," bohongnya, membuat Taeyong di seberang sana langsung mencibir.
"Dih gue kira lo panik kayak Jisung karna mau nyari Yara, taunya lo malah makan.Yaudah hati-hati baliknya."
Doyoung hanya berdehem sebelum Taeyong memutuskan sambungan. Lalu ia kembali melamun sambil menyesali keraguannya tadi.
"Gue kenapasih!" gertaknya pada diri sendiri sambil mengacak rambutnya yang basah,"Kenapa dada gue sesak," rintihnya sambil kembali memukul dadanya.
—.—.—.—
"Ini di bawa ke rs aja apa mintak dokter pribadi kita aja yang ke dorm?" tanya Johnny selaku supir yang membawa Yara.
"Ke dorm aja, gue udah nelfon Dokter Daniel buat ke dorm dari tadi, dan dianya juga bisa."
Mendengar itu Johnny langsung menaikkan kecepatannya agar tiba lebih cepat.
"Jisung lo buka dulu baju lo udah basah banget, nantik masuk angin," ucap Taeyong sambil memberikan jaketnya, namun Jisung menolak dan meletakkan jaket itu untuk menghangatkan tubuh Yara yang sudah di timpa dengan jaket Kun, Jeno, Lucas dan Mark. Sudah lebih dari cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Maknae • pjs [OT23]
Fanfiction"Jadi temannyaa idol aja ribet, apalagi sampe jadi pacarnya"- Yara Berteman baik dengan seorang idol tentulah bukan hal yang muda bukan? Mulai dari kau akan di hujat oleh para fans nya, menjadi bahan perhatian tiap kali kau sedang bersama idol itu...