"Eh Sung, abang pinjem kamar mandi, si Renjun lama banget bokernya," ucap Yangyang saat baru memasuki kamar Jisung yang hanya di anggukkan oleh Jisung.
Setelah selesai, Yangyang tak sengaja memperhatikan Jisung yang tampak panik dengan kaki yang di goyang-goyangkannya sambil terus membuat sebuah panggilan telepon.
"Sung, kenapa?" tanya Yangyang duduk di samping Jisung.
Jisung hanya menggeleng.
"Jujur, lo kenapa?"
Jisung membuang nafas kasar sembari menatap Yangyang,"Tadi gue lagi ngomong sama Yara di telfon, trus gue dengar ada barang pecah gitu dua kali, habis itu Yara langsung matiin sambungannya, gue khawatir dia kenapa-napa, udah gue telfon berkali-kali tapi selalu di tolak, sekarang hp nya malah mati."
Yangyang yang mendengarnya hanya dapat mengelus punggung adiknya itu. Tak sengaja tangan kirinya menyentuh sesuatu di atas kasur Chenle, segera saja di ambilnya barang itu. Itu adalah dompet milik Liza.
"Sung, ini dompet Liza ketinggalan, ada ktp sama nomor hp nya, coba lo telfon Liza aja, trus suruh Liza cek keadaan Yara."
Jisung langsung mengambil dompet itu dan menghubungi nomor yang tertera di sana.
"Halo?"
"Za ini gue Jisung, dompet lo ketinggalan di kasur Chenle."
"Astaga, nantik gue jemput."
"Gue nelfon lo bukan cuman mau ngabarin dompet lo tinggal."
"Terus apa?"
"Tadi gue lagi telfonan sama Yara, gue dengar ada orang yang mecahin barang gitu, trus ada yang ngomong, tapi gajelas karna habis itu ada barang yang pecah lagi."
"Hah?! Lagi?!"
"Lagi maksud lo?"
Di seberang sana Liza langsung memukul mulut bocornya, emang dasarnya suka ga ngerem kalo ngomong.
"Jujur sama gue."
Terdengar Liza membuang nafas kasar,"Kita ketemuan aja, lo pergi ke alamat rumah gue yang ada di ktp gue, nantik kita barengan ke rumah Yara nya."
"Dih kenapa lo ga langsung shareloc lokasi rumah Yara aja biar bisa langsung kesana," celetuk Yangyang yang sedang menguping.
"HEH BISA GASI GA NYARI RIBUT MULU?!"
Sontak Jisung menjauhkan hp nya dari telinga sambil menatap Yangyang kesal.
"Ya maap, lanjut-lanjut," ucap Yangyang.
"Oke, bentar lagi gue otw."
Tanpa pikir panjang Jisung dan Yangyang langsung menggunakan masker serta topi mereka dan menghubungi supir mereka untuk mengantar mereka ke lokasi yang di tuju.
"Kita ga izin dulu sama abang yang lain?" tanya Yangyang sedikit ragu.
"Bentar doang ini, nantik kita sogok aja pas pulang bawain makanan kesukaan mereka."
—.—.—.—
Yara menurunkan hp nya dari telinga dan memutuskan panggilan secara sepihak sambil menatap sosok besar itu berjalan ke arahnya.
"Apa peduli lo?" tanya Yara dengan nada datar, membuat cowok itu tersenyum miring.
"Gue gapeduli sebenarnya, tapi gue kecewa," lalu ia menatap Yara tajam,"Kenapa barang-barang lo ga sekalian di bawa aja dari rumah gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Maknae • pjs [OT23]
أدب الهواة"Jadi temannyaa idol aja ribet, apalagi sampe jadi pacarnya"- Yara Berteman baik dengan seorang idol tentulah bukan hal yang muda bukan? Mulai dari kau akan di hujat oleh para fans nya, menjadi bahan perhatian tiap kali kau sedang bersama idol itu...