"Cowok biasanya suka apasih?" tanya Yara pada Liza dan Nisa yang tengah menyantap makan siang nya di samping Yara, sedangkan Yara sibuk memperhatikan kalender di hp nya yang ia tandai pada tanggal lima februari dengan keterangan : Ulang tahun kesayangan."Cewek," jawab Liza cuek.
Nisa yang mendengar itu langsung menepuk lengan Liza pelan,"Ya ga itu juga dong jawabannya."
"Taunih, bikin nething aja," tambah Yara menatap Liza sengit,"Serius, ini pertama kalinya gue punya pacar, gue gatau harus ngasi apa ke Jisung," adunya dengan wajah cemberut.
"Lah trus lo kira si Yangyang pacar gue yang keberapa? Pertama juga coy!" Liza menjawab ketus,"Jadi percuma lo tanya gue, gue juga gatau, mending langsung tanya Jisung nya aja suka apa."
"Ya ga suprise dong?" Yara menatap Liza jenggah.
"Buat apasi emang?" tanya Nisa.
"Dua hari lagi dia ultah."
Nisa mengangguk paham,"Atau gini aja, ntar gue suruh bang Haechan nanya si Jisung lagi pengennya apa, gimana?" saran Nisa dengan wajah berbinar.
"Gaah, gue gapercaya sama bang Haechan, yang ada ntar yang dia bilang malah sesuatu yang dia pengen," tolak Yara yang membuat Nisa langsung mendengus.
"Dih yaudah! Lo pikirin aja sendiri," sepertinya Nisa tak terima pacarnya di tuduh yang tidak-tidak, walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatinya ia menyetujui ucapan Yara.
Saat itu, hari dimana Nisa berkunjung pertama kali kerumah Haechan, ia bertanya apa makanan yang di sukai oleh adik-adik Haechan, dan saat itu Haechan memberi jawaban dengan banyak pilihan, tapi Nisa tetap memaklumi karena sadar dengan jumlah adik Haechan yang banyak.
Tentu tiap orang seleranya berbeda bukan? Jadi Nisa akhirnya membeli semua yang Haechan sebutkan tadi. Tapi tak di sangka, sepuluh jenis dari makanan yang Nisa bawa, enam di antaranya adalah kesukaan Haechan, dan sisanya di makan oleh adik-adiknya yang hanya mendapatkan satu jenis kue.
Dan itulah salah satu bukti pembenaran dari yang Yara ucapkan tadi.
"Eh tapi kemarin gue ga sengaja liat di mana gitu, ada Ra, uwu gitu, bentar deh gue cari dulu," ucap Liza tiba-tiba sambil mengeluarkan hp nya.
Yara pun langsung mengintip ke arah hp Liza yang masi mencari sesuatu yang Liza maksud itu.
"Jangan di tungguin, ntar yang di cari ga ketemu," celetuk Nisa yang kembali memakan bekal nya.
Belum ada semenit, Liza sudah menyerah,"Ga ketemu Ra, ntar deh gue cari lagi, perut gue masi lampar, jadinya jempol gue kurang tenaga buat ngescroll nya." Liza kembali meletakann hp nya ke di kantung celana,"Kalau ketemu langsung gue kabari."
Mendengar itu sontak Yara menatap Liza sinis, tapi dalam sepersekian detik raut wajahnya berubah cerah saat melihat Jisung tengah berjalan ke arah mereka.
"Za ayok cabut," ajak Nisa saat Jisung tiba di meja makan mereka, membuat Jisung terkekeh.
"Apaansi, kelarin aja dulu makannya, gaakan gue minta juga," ucap Jisung sambil duduk di depan Yara,"Kamu ga makan?"
Yara menggeleng.
"Kenapa?"
"Nunggu kamu."
"Sa ayok cabut!" Liza langsung bangkit dari duduknya dan di ikuti oleh Nisa, membuat sepasang kekasih ini tertawa puas.
"Kenapasih teman kamu," ucap Jisung sambil berpindah duduk di samping Yara, lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Yara sembari membuang nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Maknae • pjs [OT23]
Fanfiction"Jadi temannyaa idol aja ribet, apalagi sampe jadi pacarnya"- Yara Berteman baik dengan seorang idol tentulah bukan hal yang muda bukan? Mulai dari kau akan di hujat oleh para fans nya, menjadi bahan perhatian tiap kali kau sedang bersama idol itu...