Delapan belas tahun hidup bersama, baru kali ini Yara mendapatkan hak nya sebagai adik, yaitu dirawat oleh saudara kandugnya.
Meskipun Yara sadar bahwa yang Daniel lakukan saat ini hanyalah kebetulan yang sudah pasti Daniel tidak inginkan, tapi harus bagaimana lagi, sumpahnya terlalu mengikatnya, dan juga kepercayaan member NCT yang harus ia pegang.
"Abang sejak kapan jadi dokter pribadi NCT?" tanya Yara sambil menatap wajah Daniel, rindu mungkin?
Semua orang bilang bahwa ego adik lebih keras dari ego kakaknya, tapi itu salah besar. Semua kejahatan dan kekasaran yang Daniel berikan pada Yara selama ini seketika sirna hanya dengan Daniel yang bersedia memeriksanya.
Walaupun Yara tau, rasa senangnya saat ini hanya akan bertahan sebentar, dan kembali pada rasa kecewa yang berkepanjangan. Entahlah, untuk saat ini rasanya ia ingin kembali berusaha mendekati abangnya, seperti ia kecil dulu.
"Bukan urusan lo," jawab Daniel dingin sambil memasukkan tensimeter nya kedalam tas kerjanya,"Lo gakenapa-napa tuh, lebay banget mereka sampai manggil dokter, mana lagi hujan deras diluar." Daniel menatap Yara malas,"Buang waktu gue aja."
Tuhkan.
Yara menunduk sambil tersenyum kecut, sudah di prediksinya akan begini, lagi-lagi mentalnya di serang, terlalu banyak untuk hari ini saja.
"Bang Daniel!" tegur Liza yang membuat Daniel menoleh padanya.
"Suka banget ya ikut campur urusan orang?" tanya Daniel sarkastik,"Jagain tuh temen lo baik-baik, jangan sampai gue di panggil kesini lagi cuman buat meriksa dia." Daniel menunjuk Yara sembari bangkit dari duduknya.
Air mata Yara berhasil jatuh, di gigitnya bibirnya untuk tidak mengeluarkan suara, membuat dada nya perlahan sesak karna menahan suara tangisnya.
Taeyong, Kun, dan Taeil yang masi berdiri di depan pintu tak mengerti dengan situasi disana, yang dapat mereka dengar hanya teguran Liza tadi karna suaranya cukup keras.
"Eh amannih?" tanya Kun cemas.
Taeyong melipat kedua tangannya,"Mungkin hubungan Daniel sama Yara emang gabaik, tapi gue rasa Daniel gaakan brani ngapa-ngapain Yara karena itu bakal ngelanggar sumpahnya, gue yakin dia lebih sayang profesinya dari pada Yara adek kandungnya sendiri."
Kun mengangguk setuju, miris memang pikirnya, tapi itu memang terbukti dari sikap Daniel yang Yara ceritakan saat itu.
Daniel berbalik dan berjalan mendekati tiga pasien pribadinya ini, sambil menghembuskan nafas panjang Daniel hanya bisa memasang wajah pasrah.
"Urusan gue sama Yara tolong jangan di sangkut pautkan sama kerjaan gue buat kalian, tolong kalian rahasiain," ucap Daniel seperti memohon,"Gue tau kalian pasti kecewa sama gue atau ngerasa ga percaya lagi sama sebagai dokter pribadi kalian lagi, tapi gue gaakan ngurangin prifesionalitas gue kerja buat kalian cuman karna kalian kenal sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Maknae • pjs [OT23]
Fiksi Penggemar"Jadi temannyaa idol aja ribet, apalagi sampe jadi pacarnya"- Yara Berteman baik dengan seorang idol tentulah bukan hal yang muda bukan? Mulai dari kau akan di hujat oleh para fans nya, menjadi bahan perhatian tiap kali kau sedang bersama idol itu...